Jambi, (Antaranews Jambi) - Sekretaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pangan daerah itu akan melakukan intervensi pasar bila terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok masyarakat terutama menjelang hari raya Idul Fitri 1439 H.
Hal tersebut disampaikannya usai inspeksi mendadak harga dan ketersedian komoditas pangan di pasar tradisional Angsoduo, Kota Jambi, Senin, untuk mengetahui langsung harga di bulan Ramadhan hingga menjelang lebaran.
"Bila terjadi lonjakan harga pangan akan dilakukan intervensi dengan komoditas yang dimiliki oleh Bulog yakni beras, daging beku, gula, minyak goreng dan tepung," kata Dianto.
Dianto mengatakan bila terjadi kenaikan harga, Pemprov Jambi akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan harga.
Baca juga: Sekda Jambi imbau warga manfaatkan bazar Ramadhan
Baca juga: BPOM Jambi sidak pedagang takjil di Batanghari
Dari sidak harga pangan tersebut diketahui bahwa harga-harga komoditi pangan sudah mulai stabil dibandingkan menjelang ramadhan, yang mana harga daging ayam saat itu mencapai Rp50 ribu per kilogram.
Namun saat ini harga ayam sudah turun menjadi Rp31-Rp32 ribu per kilogram. Kemudian cabai Rp22-23 ribu per kilogram dan bawang merah Rp22-23 ribu perkilogram.
"Dari pantauan kita pasokan cukup dan harga juga cenderung menurun dibandingkan pada awal bulan puasa, dan kami berharap stok dan harga tetap stabil menjelang hari raya Idul Fitri tahun ini," ujarnya.
Baca juga: Satgas pangan pantau harga daging jelang puasa
Baca juga: Pedesaan di Jambi alami inflasi 0,57 persen
Selain itu stok daging kata Dianto juga cukup, dimana saat ini Bulog sudah mendatangkan lebih kurang sebanyak 56 ton daging beku kerbau sebagai upaya untuk menjaga kestabilan harga. Daging beku tersebut dijual Rp80 per kilogram.
Menurutnya bila harga daging di pasar-pasar tradisional Kota Jambi itu naik, Bulog juga akan melakukan intervensi ke pasar-pasar tradisional.
"Kami berharap masyarakat jangan was-was, jangan khawatir stok daging akan tercukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jambi," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Hal tersebut disampaikannya usai inspeksi mendadak harga dan ketersedian komoditas pangan di pasar tradisional Angsoduo, Kota Jambi, Senin, untuk mengetahui langsung harga di bulan Ramadhan hingga menjelang lebaran.
"Bila terjadi lonjakan harga pangan akan dilakukan intervensi dengan komoditas yang dimiliki oleh Bulog yakni beras, daging beku, gula, minyak goreng dan tepung," kata Dianto.
Dianto mengatakan bila terjadi kenaikan harga, Pemprov Jambi akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan harga.
Baca juga: Sekda Jambi imbau warga manfaatkan bazar Ramadhan
Baca juga: BPOM Jambi sidak pedagang takjil di Batanghari
Dari sidak harga pangan tersebut diketahui bahwa harga-harga komoditi pangan sudah mulai stabil dibandingkan menjelang ramadhan, yang mana harga daging ayam saat itu mencapai Rp50 ribu per kilogram.
Namun saat ini harga ayam sudah turun menjadi Rp31-Rp32 ribu per kilogram. Kemudian cabai Rp22-23 ribu per kilogram dan bawang merah Rp22-23 ribu perkilogram.
"Dari pantauan kita pasokan cukup dan harga juga cenderung menurun dibandingkan pada awal bulan puasa, dan kami berharap stok dan harga tetap stabil menjelang hari raya Idul Fitri tahun ini," ujarnya.
Baca juga: Satgas pangan pantau harga daging jelang puasa
Baca juga: Pedesaan di Jambi alami inflasi 0,57 persen
Selain itu stok daging kata Dianto juga cukup, dimana saat ini Bulog sudah mendatangkan lebih kurang sebanyak 56 ton daging beku kerbau sebagai upaya untuk menjaga kestabilan harga. Daging beku tersebut dijual Rp80 per kilogram.
Menurutnya bila harga daging di pasar-pasar tradisional Kota Jambi itu naik, Bulog juga akan melakukan intervensi ke pasar-pasar tradisional.
"Kami berharap masyarakat jangan was-was, jangan khawatir stok daging akan tercukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jambi," katanya menambahkan.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018