Jambi, (Antaranews Jambi) - Kendaraan yang melintas jalan raya Kota Jambi-Muara Sabak (Tanjung Jabung Timur) lewat Jembaran Aur Duri II sedikit bisa dikebut setelah pemerintah mulai melakukan pengurugan dan pengerasan jalan yang bolong dan bergelombang di jalur itu.

"Sedikit bisa lebih kenceng setelah yang bolong dan bergelombang ditimbun batuan, namun belum diaspal atau dibeton rigid," kata Aksan, salah seorang pengendara mobil yang melintas di jalur itu, Minggu.

Dengan kondisi jalan rusak yang sudah ditimbun hampir di sebagian ruas jalan itu, pengendara tidak lagi 'bergoyang ria' melintasi dan mencari jalan yang enak untuk dipijak ban kendaraan.

Meski demikian, di sejumlah lokasi masih ada jalan yang bolong dan belum ditimbun sehingga pengendara  harus berhati-hati saat melakukan pengereman agar tidak sliding di atas baru kerikil.

Karena belum dilapisi aspal, maka jalur utama dan terdekat yang menghubungkan Kota Jambi dengan Tanjabtim itu, maka pengendara harus bergulat menembus debu jalanan bisa di bagian depan kendaraan juga melaju kendaraan lainnya.

Debu yang dihasilkan hembusan kendaraan  yang melintas di depan mengakibatkan jarak pandang menjadi terbatas sehingga harus berhati-hati terutama saat tengah melaju kencang. Selain itu sejumlah kendaraan juga kerap masih melakukan laju zig zag untuk mencari jalan yang lebih rata.

"Jalannya sekarang lebih lebar," katanya.

Kondisi jalan yang rusak itu di ruas itu di kawasan perkebunan tanaman akasia di perbatasan Kabupaten Muarojambi dengan Kabupaten Tanjabtim.

Sementara itu jalur jalan dari Kota Bandung hingga ke kawasan Candi Muarojambi di Kabupaten Muarojambi kondisinya sangat baik. Bagitu pula dari perbatasan lokasi perkebunan akasia dan sawit di perbatasan Tanjabtim hingga ke perkantoran Bupati Tanjabtim di Muarasabak kondisinya juga cukup prima, meski di beberapa lokasi terdapat jalan yang retak dan bergelombang.

Pelebaran dan perbaikan jalan terus dilakukan, sejumlah alat berat melakukan perataan dan pemadatan badan dan bahu jalan di sejumlah titik di jalur itu.

Jalur tersebut merupakan jalur perekonomian utama kabupaten Tanjabtim, dan juga merupakan jalan yang dilintasi oleh para ASN Tanjabtim yang berdomisili di Kota Jambi. Para ASN tersebut setiap hari berangkat dan pulang kantor dengan menggunakan jalur itu, baik yang berkendaraan roda empat maupun roda dua.

"Bila kondisi jalan bagus kita bisa sampai ke Sabak dalam sejam, namun bila jalan rusak bisa sampai dua jam, bahkan lebih," kata salah seorang ASN yang setiap hari mencari tumpangan ke Sabak.***4***

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018