Jambi (Antaranews Jambi)- Peringatan Global Tiger Day (GTD) yang digelar di kawasan bebas kendaraan Tugu Keris, Kota  Jambi, Minggu, turut mengkampanyekan penyelamatan harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang merupakan satu-satunya sub-spesies harimau yang masih tersisa di Indonesia.

Rangkaian Global Tiger Day 2018 di Jambi yang mengangkat tema "Kearifan Lokal Untuk Harimau Sumatera" itu mendapat respon masyarakat yang turut serta dalam berbagai aksi rangkaian peringatan.

"Melalui peringatan hari harimau sedunia ini, kita menjadi lebih tahu bahwa kita harus turut serta dalam pelestarian harimau sumatera jangan sampai punah," kata Andrew, warga Kota Jambi yang sengaja mengikuti rangkaian peringatan GTD di kawasan itu.

Dalam rangkaian kegiatan peringatan Global Tiger Day itu, juga digelar berbagai aksi diantaranya, lomba mewarnai harimau bagi anak-anak dan "face painting" atau melukis wajah dengan gambar harimau.

Melalui peringatan hari harimau sedunia yang merupakan peringatan tahunan itu diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap konservasi harimau.

Peringatan tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi populasi harimau yang mendekati kepunahan.

Seluruh masyarakat wajib menyelamatkan harimau sumatera, sebab di Jambi juga terdapat kantong-kantong habitat satwa kucing besar seperti di kawasan taman nasional. 
 
Kalangan aktivis satwa menilai penyelamatan tersebut penting dilakukan, karena Indonesia tidak boleh kehilangan lagi subspesies harimau yang kehilangan Harimau Jawa (panthera tigris sondaica) dan Harimau Bali (panthera tigris balica) lebih dahulu punah.

Berdasarkan data terkahir yang telah dianalisasi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan, populasi harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) saat ini diperkirakan berkisar 400 ekor.

Keberadaan populasi harimau sumatera tersebut terus terancam oleh berbagai macam faktor, antara lain deforestasi, alih guna lahan, perburuan liar dan konflik dengan manusia.

Status perlindungan harimau sumatera itu termasuk satwa terancam punah (critically endangered), atau dalam daftar merah spesies terancam punah yang dikeluarkan oleh lembaga konservasi dunia (IUCN).

Sedangkan menurut Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) yang merupakan konvensi tentang perdagangan satwa dan tumbuhan, telah melarang perdagangan dan perburuan satwa harimau sumatera.


 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018