Jambi, Antaranews Jambi - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari dr Elfi Yennie mengatakan bahwa imunisasi Measles Rubella (MR) sangat penting di berikan kepada anak.
"Imunisasi ini sangat penting di berikan karena dapat menekan penularan terhadap penyakit campak dan rubella yang dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian terhadap anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Batanghari dr Elfi Yennie.
Penyakit campak dan rubella tersebut sangatlah berbahaya bagi anak, terlebih jika terserang oleh ibu hamil.
dr Elfi mengatakan, jika terserang oleh ibu hamil penyakit tersebut dapat menyebabkan sindrome rubella bawaan. Hal tersebut dapat menyebabkan kecacatan terhadap anak yang di kandung, bahkan dapat menyebabkan kematian terhadap jabang bayi.
Begitu pula terhadap anak-anak, penyakit tersebut juga sangat berbahaya bagi anak-anak. Karena penyakit tersebut juga dapat menyebabkan kecacatan terhadap anak, bahkan dapat menyebabkan kematian terhadap anak yang terserang penyakit tersebut.
"Dengan adanya pemberian imunisasi MR, penularan penyakit campak dan rubella tersebut dapat di tekan," kata dr Elfi Yennie.
Sementara itu, terkait beredarnya isu yang menyatakan bahwa imunisasi MR dapat menyebabkan demam tinggi, kejang-kejang bahkan kematian, dr Elfi Menampik hal tersebut. Menurutnya isu tersebut tidaklah benar, karena pada tahun 2017 yang lalu imunisasi yang sama telah di berikan terhadap anak-anak yang berada di pulau jawa dan tidak terjadi apa-apa.
Jika terjadi kejang-kejang dan sebagainya, hal tersebut bisa saja terjadi karena Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Bukan disebabkan oleh vaksin yang diberikan pada saat imunisasi.
"Jika terjadi demam tinggi, kejang-kejang dan sebagainya pasca imunisasi, langsung di tangani oleh komisi penanggulangan KIPI dan akan dilakukan pemeriksaan, apakah benar di sebabkan oleh imunisasi atau di sebabkan oleh hal lain," kata dr Elfi Yennie.
Selain itu, jika terjadi demam tinggi pasca pelaksanaan imunisasi maka penanganannya masih merupakan tanggung jawab oleh petugas kesehatan yang memberikan imunisasi.
Dinas Kesehatan daerah itu berharap masyarakat dapat benar-benar menyaring informasi yang beredar di media sosial. Masyarakat di harapkan tidak mudah termakan oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya.
"Kita harap masyarakat dapat menelaah kembelai isu yang beredar, karena sekali lagi saya katakan, imunisasi MR ini sangat penting di berikan terhadap anak," kata dr Elfi Yennie menambahkan.
Perogram pemberian imunisasi MR tersebut dilaksanakan dari tanggal 1 agustus hingga 30 september 2018. Ada 74.521 anak-anak di daerah itu yang menjadi sasaran pemberian imunisasi MR tersebut.
Sejak di canangkannya pemberian imunisasi MR, sudah ada 5.000 lebih anak-anak di daerah itu telah di berikan imunisasi MR.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Imunisasi ini sangat penting di berikan karena dapat menekan penularan terhadap penyakit campak dan rubella yang dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian terhadap anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Batanghari dr Elfi Yennie.
Penyakit campak dan rubella tersebut sangatlah berbahaya bagi anak, terlebih jika terserang oleh ibu hamil.
dr Elfi mengatakan, jika terserang oleh ibu hamil penyakit tersebut dapat menyebabkan sindrome rubella bawaan. Hal tersebut dapat menyebabkan kecacatan terhadap anak yang di kandung, bahkan dapat menyebabkan kematian terhadap jabang bayi.
Begitu pula terhadap anak-anak, penyakit tersebut juga sangat berbahaya bagi anak-anak. Karena penyakit tersebut juga dapat menyebabkan kecacatan terhadap anak, bahkan dapat menyebabkan kematian terhadap anak yang terserang penyakit tersebut.
"Dengan adanya pemberian imunisasi MR, penularan penyakit campak dan rubella tersebut dapat di tekan," kata dr Elfi Yennie.
Sementara itu, terkait beredarnya isu yang menyatakan bahwa imunisasi MR dapat menyebabkan demam tinggi, kejang-kejang bahkan kematian, dr Elfi Menampik hal tersebut. Menurutnya isu tersebut tidaklah benar, karena pada tahun 2017 yang lalu imunisasi yang sama telah di berikan terhadap anak-anak yang berada di pulau jawa dan tidak terjadi apa-apa.
Jika terjadi kejang-kejang dan sebagainya, hal tersebut bisa saja terjadi karena Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Bukan disebabkan oleh vaksin yang diberikan pada saat imunisasi.
"Jika terjadi demam tinggi, kejang-kejang dan sebagainya pasca imunisasi, langsung di tangani oleh komisi penanggulangan KIPI dan akan dilakukan pemeriksaan, apakah benar di sebabkan oleh imunisasi atau di sebabkan oleh hal lain," kata dr Elfi Yennie.
Selain itu, jika terjadi demam tinggi pasca pelaksanaan imunisasi maka penanganannya masih merupakan tanggung jawab oleh petugas kesehatan yang memberikan imunisasi.
Dinas Kesehatan daerah itu berharap masyarakat dapat benar-benar menyaring informasi yang beredar di media sosial. Masyarakat di harapkan tidak mudah termakan oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya.
"Kita harap masyarakat dapat menelaah kembelai isu yang beredar, karena sekali lagi saya katakan, imunisasi MR ini sangat penting di berikan terhadap anak," kata dr Elfi Yennie menambahkan.
Perogram pemberian imunisasi MR tersebut dilaksanakan dari tanggal 1 agustus hingga 30 september 2018. Ada 74.521 anak-anak di daerah itu yang menjadi sasaran pemberian imunisasi MR tersebut.
Sejak di canangkannya pemberian imunisasi MR, sudah ada 5.000 lebih anak-anak di daerah itu telah di berikan imunisasi MR.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018