Jambi (Antaranews Jambi) - Khatib sholat Jumat di Masjid Al-Amin Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jambi, Bunari S.Ag mengatakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia adalah momentum untuk meneladani perjuangan para ulama dan pahlawan negeri ini dalam meraih kemerdekaan.
     
"Merupakan fakta dan sejarah yang tidak dipungkiri bahwa peran dan kontribusi ulama dan pahlawan negeri begitu besar dan menentukan dalam perjuangan melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan," katanya dalam khutbah Jumat di masjid seputaran komplek perkantoran Gubernur Jambi itu, Jumat.
     
Menurut Wakil Kepala MTs An-Nizham Telanaipura Kota Jambi itu, kontribusi ulama dan pahlawan negeri sangat bernilai di mata bangsa, sebab itu harus dijadikan semangat untuk mengukir prestasi.
     
"Saatnya kita meneruskan perjuangan mereka dan membawa kemerdekaan ini menuju kemerdekaan yang totalitas dalam segala arti dan bentuknya," ujarnya.
     
Khatib menjelaskan, 73 tahun lalu bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, itu semua katanya merupakan nikmat serta berkah Allah SWT yang harus disyukuri. 
     
Sebagaiaman ditegaskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang berbunyi "Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya".
     
"Jadi jelas bahwa kemerdekaan yang hingga saat ini kita rasakan dan pagi tadi kita peringati adalah berkat rahmat Allah dan kemerdekaan adalah nikmat Allah yang sangat besar yang diberikan Allah kepada negara kita," katanya menjelaskan.
     
Sebab dengan kemerdekaan rakyat Indonesia masih bisa menghirup udara segar hingga saat ini. Andaikan belum merdeka entah kita masih hidup atau sudah mati terkena lemparan granat atau tembakan para penjajah.
     
"Dengan kemerdekaan ini pula kita bisa beribadah dengan tenang dan khusyuk tanpa rasa khawatir akan adanya bombardir pesawat penjajah dan kita bisa bercengkrama dengan keluarga.  Sungguh kemerdekaan adalah nikmat yang luar biasa yang diberikan Allah kepada negara kita, bukan pemberian Belanda ataupun Jepang," katanya lagi.
     
Kemerdekaan indonesia telah berumur 73 tahun, namun kata Khatib kemerdekaan yang diraih dari penjajahan Belanda selama 350 tahun ditambah 3,5 tahun oleh jepang kini masih sebatas baru dikenang atau belum sepenuhnya disyukuri oleh mayoritas anak bangsa.
     
Menurutnya memperingati kemerdekaan bukan sekedar perayaan seremonial saja ataupun sekedar semarak warna-warni bendera dan umbul-umbul serta tidak sekedar aneka lomba yang kurang mendidik yang sebaliknya semangat juang yang terkandung di dalamnya nyaris terlupakan.
     
Sebab itu katanya, rakyat Indonesia harus mengawasi dan juga mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang telah Allah syariatkan, dan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan tidak pernah berhenti.
     
"Bung karno pernah mengatakan "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmy akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri". Jadi kita telah keluar dari penjajah satu tapi kita akan menghadapi penjajah lain," kata Khatib.
   
Khatib menambahkan, kemerdekaan mustahil didapat tanpa perjuangan dan kebersamaan serta persaudaraan yang tulus. Sebab itu rakyat Indonesia diharuskan mempertahankan keutuhan jati diri bangsa dengan nilai-nilai ahlak yang luhur.***

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018