Jambi (Antaranews Jambi) - Rektor Universitas Jambi Prof Johni Najwan mengatakan perguruan tinggi saat ini memiliki banyak tantangan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 sehingga dituntut harus menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi.
"Pada era revolusi industri 4.0 banyak sekali tantangan yang akan dihadapi generasi muda, termasuk bagi mahasiswa Unja sendiri," kata Rektor dalam paparannya saat membuka kuliah umum revolusi industri 4.0 bagi mahasiswa prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) FKIP Universitas Jambi di kampus tersebut, Senin.
Menurut Johni, pada era revolusi industri 4.0, lulusan perguruan tinggi dituntut untuk mampu berkompetisi dengan semua warga negara di wilayah Asia dan bahkan dunia.
"Karena itu kita harus siap berkompetisi, jangan kita hanya menjadi penonton di negeri sendiri," ujarnya.
Di samping itu mahasisa lulusan perguruan di Unja juga dianjurkan tidak hanya terpaku mencari pekerjaan, tapi harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
"Revolusi industri 4.0 sekarang ini kita harus mengikuti perkembangan teknologi. Jangan mahasiswa menggunakan 'smartphone' hanya untuk 'chating', tapi gunakan untuk ilmu pengetahuan juga," katanya menjelaskan.
Pihaknya mengapresiasi langkah program studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unja yang telah menggelar kuliah umum dengan tema "Tantangan kurikulum PPKn menghadapi revolusi industri 4.0 untuk menyiapkan peserta didik berjiea nasional dan berwawasan global" itu.
"Harapan bangsa begitu besar kepada generasi muda, yaitu dengan membangun jiwa kemudian membangun raga. Kuliah umum ini sebagai bentuk membangun jiwa mahasiswa," kata dia.
Sementara itu, kuliah umum tersebut diisi oleh nara sumber Prof Dr Sapriya M.Ed, dosen pascasarjana Departemen PKN FIS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
"Kuliah umum ini diikuti sekitar 200-an mahasiswa PKn dari angkatan 2014--2018," kata Ketua Prodi PPKn FKIP Universitas Jambi, Irzal Anderson.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Pada era revolusi industri 4.0 banyak sekali tantangan yang akan dihadapi generasi muda, termasuk bagi mahasiswa Unja sendiri," kata Rektor dalam paparannya saat membuka kuliah umum revolusi industri 4.0 bagi mahasiswa prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) FKIP Universitas Jambi di kampus tersebut, Senin.
Menurut Johni, pada era revolusi industri 4.0, lulusan perguruan tinggi dituntut untuk mampu berkompetisi dengan semua warga negara di wilayah Asia dan bahkan dunia.
"Karena itu kita harus siap berkompetisi, jangan kita hanya menjadi penonton di negeri sendiri," ujarnya.
Di samping itu mahasisa lulusan perguruan di Unja juga dianjurkan tidak hanya terpaku mencari pekerjaan, tapi harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
"Revolusi industri 4.0 sekarang ini kita harus mengikuti perkembangan teknologi. Jangan mahasiswa menggunakan 'smartphone' hanya untuk 'chating', tapi gunakan untuk ilmu pengetahuan juga," katanya menjelaskan.
Pihaknya mengapresiasi langkah program studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unja yang telah menggelar kuliah umum dengan tema "Tantangan kurikulum PPKn menghadapi revolusi industri 4.0 untuk menyiapkan peserta didik berjiea nasional dan berwawasan global" itu.
"Harapan bangsa begitu besar kepada generasi muda, yaitu dengan membangun jiwa kemudian membangun raga. Kuliah umum ini sebagai bentuk membangun jiwa mahasiswa," kata dia.
Sementara itu, kuliah umum tersebut diisi oleh nara sumber Prof Dr Sapriya M.Ed, dosen pascasarjana Departemen PKN FIS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
"Kuliah umum ini diikuti sekitar 200-an mahasiswa PKn dari angkatan 2014--2018," kata Ketua Prodi PPKn FKIP Universitas Jambi, Irzal Anderson.***
Editor : Dodi Saputra
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018