Jambi (Antaranews Jambi)- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) Cabang Jambi menyatakan, fokus menyasar kepesertaan dari masyarakat pekerja sektor informal di wilayah pedesaan karena dinilai cukup potensial.

"Sekarang kita fokus di desa, karena potensi masyarakat pekerja informal, seperti petani, nelayan, pedagang dan lain sebagainya paling banyak berada di desa," kata Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jambi Mayriwan Ekaputra di Muara Bulian, Senin.

Pihak BPJS Ketenagakerjaan bersama Pemerintah Kabupaten Batanghari, secara resmi meluncurkan Desa Sungai Baung, Kecamatan Muara Bulian sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan.

Desa yang ditetapkan sebagai desa sadar jaminan sosial tersebut memulai langkah awalnya dengan mendaftarkan seluruh perangkat desa pada program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.

Program desa sadar jaminan sosial merupakan inovasi dari BPJS Ketenagakerjaan yang bekerja sama dengan aparat desa dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pekerja di desa, agar lebih memahami manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan.

"Kalau masyarakat sudah tahu manfaatnya dari program jaminan tersebut, tentu akan semakin mudah mengakuisisi kepesertaan, dan masyarakat akan terlindungi," kata dia.

Untuk di wilayah kerja Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jambi telah terdapat desa yang ditetapkan menjadi desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan, yakni Desa Talang Duku, Desa Kasang Pudak dan Desa Mendalo Darat yang berada di Kabupaten Muarojambi.

Kemudian Desa Bram Itam Raya, Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Desa Sungai Baung, Kabupaten Batanghari yang baru saja diluncurkan pada bulan ini.

Tujuan dibentuknya desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan ini agar masyarakat desa mengenal lebih dekat dengan program-program BPJS Ketenagakerjaan sehingga menimbulkan kesadaran akan pentingnya perlindungan jaminan sosial.

Selain fokus di sektor masyarakat pedesaan, pihak BPJS Ketenagakerjaan Jambi juga fokus pada sektor tenaga kerja informal di perkotaan melalui pasar sadar jaminan sosial ketenagakerjaan.

Sementara itu, Bupati Batanghari Syahirsah mengapresiasi atas penetapan Desa Sungai Baung sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan. Penetapan ini semakin memudahkan masyarakat dalam memperoleh manfaat program jaminan itu.

Pihaknya berharap seluruh desa di Batanghari dapat menjadi desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan sehingga masyarakat pekerja infomal yang berkegiatan ekonomi dapat terlindungi program tersebut.

"Kita memang tidak berharap ada kecelakaan saat bekerja, tapi setiap pekerjaan tentu ada risikonya, sehingga kita harus melindungi dengan jaminan sosial ketenagakerjaan," kata Bupati menambahkan.

Target 36.000 pekerja informal

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan cabang Jambi menargetkan 36.000 kepesertaan dari pekerja sektor informal di provinsi itu pada 2018.

"Target kita 36.000 dari sektor informal atau bukan penerima upah bisa terdaftar menjadi peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan," kata Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jambi, Mayriwan Ekaputra di Jambi, Kamis ( 22-03-2018)

Potensi kepesertaan saat ini disebutnya lebih banyak pada sektor masyarakat pedesaan yang berprofesi seperti petani, nelayan dan pekerja industri rumahan.

Pada tahun 2018 BPJS Ketenagakerjaan fokus menggenjot peserta baru dari masyarakat pedesaan melalui upaya sosialisasi dan dialog dengan menerangkan berbagai manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Melalui upaya sosialiasi dan dialog langsung ke masyarakat itu dinilai cukup efektif, karena masyarakat dapat langsung memahami manfaat program sehingga diharapkan bisa langsung terdaftar menjadi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan itu.



 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Nanang Mairiadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018