Jambi (Antaranews Jamb)- Bukit Perak di Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi, yang masih masuk komplek Percandian Muarojambi pernah digunakan sebagai tempat pertemuan antara Atisha Dipankara dan Serlingpa Dharmakirti.

"Bukit Perak ini dulunya tempat pertemuan Atisha Dipankara dengan gurunya Serlingpa Dharmakirti, Atisha yang berasal dari Tibet pernah selama belasan tahun belajar di candi Muarojambi," kata Pemandu Senior Abdul Haviz saat menemani rombongan jurnalis berkunjung di Bukit Perak, Sabtu (6/10) kemarin.

Dalam sejarahnya Maha Guru Buddha Atisha dari Tibet pernah tinggal dan belajar di Candi Muarojambi, Sumatera, selama 11 tahun lamanya atau sekitar tahun 1011-1023 Masehi.

Atisha yang merupakan seorang yang berperan penting dalam membangun gelombang kedua Buddhisme di Tibet dulunya pernah menjadi murid dari guru besar Buddhis, yakni Serlingpa Dharmakirti di Sumatera pada abad ke-10. Keduanya pernah bertemu di Bukit Perak tersebut.

Sementara itu, Bukit Perak salah satu yang disebut oleh F.M Schnitger dalam laporannya tahun 1937, memiliki luas 1,2 hektare dan memiliki diameter bagian tanah sekitar 50 meter dengan ketinggian 18,2 meter, terletak pada kordinat 010 28' 44,8" LS dan 1030 37'28,6" BT.

Bukit tersebut merupakan salah satu bukit yang berada di kawasan cagar budaya Muarojambi dan merupakan bagian atas sisi barat kawasan tersebut yang dikelilingi oleh dataran.

Bukit Perak atau masyarakat setempat menyebutnya sebagai Bukit Sengalo itu berbentuk kerucut menyerupai gunung yang bagian atasnya mempunyai cekungan dengan kedalam sekitar satu meter.

Berdasarkan hasil analisa litologi dan kondisi geomorfologinya dapat disimpulkan bahwa Bukit Perak tersebut merupakan bukit yang dibuat oleh manusia (manmade), bukan terbentuk melalui proses alami.

"Karena di kawasan komplek percandian Muarojambi ini tidak ada gunung, maka orang dulu membuat Bukit Perak yang kemudian digunakan sebagai tempat tertinggi bagi umat Buddha untuk menuju nirwana," kata Abdul Haviz, yang akrab disapa Ahok itu.

Namun saat ini keberadaan Bukit Perak kondisinya dikelilingi perkebunan kelapa sawit milik perusahaan. Sedangkan akses menuju ke lokasi Bukit Perak pengunjung dapat menempuh perjalanan dengan jalan kontur tanah sekitar satu kilometer dari jalan lintas menuju Tanjungjabung Timur.

"Dulu sewaktu belum ada perkebunan sawit, melalui Bukit Perak ini kita dapat melihat keindahan daratan di sekelilingnya," kata Ahok menambahkan.***

 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018