Ma'ruf Amin bertemu Cak Nun di Yogyakarta

Minggu, 14 Oktober 2018 19:49 WIB

Jakarta (Antaranews Jambi) - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyempatkan diri menemui budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun di sela kunjungannya ke Yogyakarta, Minggu petang.

Pertemuan dalam suasana kekeluargaan di sebuah tempat bernama Rumah Maiyah. 

"Saya bersyukur bisa diterima oleh Cak Nun seorang tokoh, budayawan yang sangat terkenal," kata Ma'ruf saat bertemu Cak Nun di Rumah Maiyah, Yogyakarta, Minggu petang. 

Ma'ruf mengatakan bertemu Cak Nun pertama kali saat Presiden Soeharto menanggalkan kekuasaannya. 

Setelah itu keduanya bertemu sekali lagi di Mekah, sebelum keduanya masing-masing sibuk dengan kegiatan masing-masing. 

Dalam pertemuan itu, Ma'ruf memohon doa restu karena dirinya diajak Presiden Jokowi maju sebagai cawapres dalam Pilpres 2019.

Dia menjelaskan bahwa dirinya akan membantu Presiden Jokowi menyiapkan landasan pembangunan bangsa serta mengawal agar tidak terjadi lagi konflik ideologi ke depan. 

Secara khusus, Ma'ruf Amin meminta Cak Nun memberikan masukan serta saran mengenai pluralisme. 

"Cak Nun sebagai orang kebudayaan, saya ingin memperoleh masukan, saran, bagaimana kita membangun negara supaya lebih baik, lebih rukun, lebih sejahtera dan lebih maju didepan," kata Ma'ruf Amin. 

Dalam pertemuan itu, Cak Nun mengatakan bahwa sejatinya ia yang merasa bersyukur kepada Allah karena bisa kedatangan Ma'ruf Amin. 

Cak Nun tidak merasa pada tingkatannya hingga bisa disebut membuat Ma'ruf hadir ke tempatnya. Ia juga merasa tak pantas didatangi Ma'ruf. 

"Saya tidak merasa pada levelnya untuk (bisa dikatakan) 'panjenengan rawuh' ke sini karena saya. Ibarat sepak bola, saya tidak di kesebelasan, wasit bukan, hakim garis juga bukan, official PSSI ya ndak, saya paling boneknya penonton," kata Cak Nun. 

Meskipun demikian, kata Cak Nun, Allah sudah mengizinkan pertemuan itu. Dia pun memohon izin merespon soal keretakan dalam pluralisme. 

Cak Nun mengatakan saat ini gempa yang terjadi lebih banyak berasal dari manusia, bukan dari alam. Salah satunya gempa pluralisme, terjadinya keretakan-keretakan di mana-mana. 

Menurut Cak Nun, masalah pluralisme tidak terjadi di kelas menengah ke bawah. Masalah pluralisme justru terjadi di tingkat atas dan elit saja dan digulirkan untuk kepentingan kekuasaan. 

"Saya lakukan detoksifikasi di desa. Yang penting di desa rukun. Pak Kiai ini bukan hanya cawapres, tapi juga ulama, sangat penting supaya ilmu-ilmu beliau bermanfaat dalam posisi apapun," kata Cak Nun. 

Ia pun mendoakan agar Allah memberikan jalan terbaik bagi Ma'ruf. Ia menyatakan mendukung semua pihak. 

Baca juga: Ma'ruf Amin minta dukungan kiai NU di Yogyakarta
Baca juga: Konsolidasi organisasi, Ma'ruf Amin temui pengurus NU se-DIY
Baca juga: Kunjungi ponpes, Ma'ruf Amin: silaturahim bukan kampanye

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018

Terkait

Wapres luncurkan Beasiswa Santri Baznas 2022

Sabtu, 22 Oktober 2022 15:40

Wapres Ma'ruf tunjuk delapan stafsus

Senin, 25 November 2019 15:05

Pidato perdana Presiden Jokowi usai dilantik

Minggu, 20 Oktober 2019 18:55
Terpopuler