Jambi (Antaranews Jambi) - Gereja Santo Gregorius Kota Jambi menggalang dana dari para jemaatnya untuk disalurkan kepada korban bencana tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung, kata Ketua DPP Paroki St. Gregorius Agung Jambi, Cornelis Mujito.
"Gereja akan menggalang dana suka rela dari masing-masing jemaat, dan seberapa pun dapatnya nantinya untuk disalurkan kepada yang berkepentingan," kata Cornelis Mujito di Jambi, Selasa.
Penggalang dana bagi para korban bencana akan dimulai setelah masa natal. Namun kata dia, biasanya dari masing-masing keuskupan itu telah memiliki dana khusus untuk bantuan bencana.
"Sebagai tanda bahwa kami ikut terlibat, pasti kami akan mengumpulkan dana, bentuknya kami menyebar amplop kepada jemaat untuk menyumbang secara suka rela," katanya.
Cornelis menjelaskan tema Natal tahun ini adalah "Yesus Kristus Hikmat bagi Kita" yang artinya adalah hari lahir Yesus yang bermanfaat dan memberikan berkat bagi semua orang.
"Tentu ini menjadi momentum agar umatnya menjadi berkat bagi sesama manusia, siapa pun dia, tanpa memandang status sosial dan lainnya," katanya menjelaskan.
Selain itu, pihaknya juga mengajak kepada jemaat gereja untuk turut mendoakan para korban bencana tsunami Selat Sunda yang melanda Banten dan Lampung.
"Kita juga turut mendoakan korban bencana supaya diberi kekuatan dan ketabahan," kata dia.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperbarui jumlah korban akibat tsunami di Selat Sunda sebanyak 373 orang meninggal, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang dan 5.665 orang mengungsi.
Data sementara dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Senin (24/12) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPBSutopo Purwo Nugroho.
Kemudian, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 rumah rusak, 69 hotel dan villa rusak, 420 perahu dan kapal rusak, 60 warung dan toko rusak serta puluhan kendaraan rusak.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Gereja akan menggalang dana suka rela dari masing-masing jemaat, dan seberapa pun dapatnya nantinya untuk disalurkan kepada yang berkepentingan," kata Cornelis Mujito di Jambi, Selasa.
Penggalang dana bagi para korban bencana akan dimulai setelah masa natal. Namun kata dia, biasanya dari masing-masing keuskupan itu telah memiliki dana khusus untuk bantuan bencana.
"Sebagai tanda bahwa kami ikut terlibat, pasti kami akan mengumpulkan dana, bentuknya kami menyebar amplop kepada jemaat untuk menyumbang secara suka rela," katanya.
Cornelis menjelaskan tema Natal tahun ini adalah "Yesus Kristus Hikmat bagi Kita" yang artinya adalah hari lahir Yesus yang bermanfaat dan memberikan berkat bagi semua orang.
"Tentu ini menjadi momentum agar umatnya menjadi berkat bagi sesama manusia, siapa pun dia, tanpa memandang status sosial dan lainnya," katanya menjelaskan.
Selain itu, pihaknya juga mengajak kepada jemaat gereja untuk turut mendoakan para korban bencana tsunami Selat Sunda yang melanda Banten dan Lampung.
"Kita juga turut mendoakan korban bencana supaya diberi kekuatan dan ketabahan," kata dia.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperbarui jumlah korban akibat tsunami di Selat Sunda sebanyak 373 orang meninggal, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang dan 5.665 orang mengungsi.
Data sementara dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Senin (24/12) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPBSutopo Purwo Nugroho.
Kemudian, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 rumah rusak, 69 hotel dan villa rusak, 420 perahu dan kapal rusak, 60 warung dan toko rusak serta puluhan kendaraan rusak.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018