Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Jambi menyatakan, para pengembang perumahan di provinsi ini berharap harga jual perumahan subsidi bisa naik 10 hingga 15 persen pada tahun ini.

"Pengembang berharap harga rumah subsidi bisa naik, karena inflasi, dan harga tanah yang juga naik signifikan," kata Ketua DPD REI Provinsi Jambi, Ramond Fauzan di Jambi, Minggu.

Dia mengatakan karena inflasi, saat ini harga jual tanah untuk pembangunan perumahan juga mengalami kenaikan sehingga pengembang memikirkan cara dan mencari tanah dengan harga yang lebih murah.

"Jika dulu beli tanah Rp100 ribu per meter sekarang sudah Rp150 ribu per meter, belum lagi harga meterial bangunan," katanya.

Misalnya saat ini kata dia, untuk di wilayah perkotaan sudah sulit mencari tanah dengan harga yang murah sehingga mendorong pengembang membangun perumahan subsidi di pinggiran kota. 

"Sekarang pembangunan perumahan subsidi bergeser di wilayah perbatasan Kota Jambi dan Muarojambi, seperti di kawasan Mendalo dan Sungai Duren," katanya menjelaskan.

Meskipun pengembang berharap kenaikan harga jual perumahan subsidi, namun pihaknya memprediksi harga perumahan subsidi pada tahun bakal mengalami kenaikan dikisaran tujuh persen.

Sebelumnya, pemerintah akan menaikan harga rumah subsidi sebesar 3 persen hingga 7,5 persen pada tahun 2019. Kenaikan harga rumah subsidi ini tergantung dari keputusan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Harga rumah subsidi biasanya mengalami kenaikan sebesar 3,5 persen sampai 7 persen dari harga tahun sebelumnya. Pada tahun 2018 lalu, harga rumah subsidi dipatok maksimal sebesar Rp130 juta. 

"Pengembang tentu ada harapan lain untuk kenaikan harga rumah subsidi, karena harga tanah yang tinggi itu," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Februari 2019 mengalami inflasi 0,41 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 137,97 pada Januari menjadi 138,53.

Laman resmi berita statistik BPS Jambi itu menyebutkan, inflasi terjadi pada dua subkelompok, yaitu subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,76 persen; serta subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,63 persen.

Kelompok tersebut pada Februari 2019 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0924 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tukang bukan mandor.

 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019