Presiden Joko Widodo meminta tim ekonomi Kabinet Indonesia Maju mempercepat transformasi ekonomi menuju sebuah industrialisasi dan hilirisasi produk-produk ekspor.

"Dari yang sebelumnya kita ekspor bahan mentah baik nikel, bauksit, alumina, dan batu bara, satu per satu harus kita tata agar kita mengekspor dalam bentuk setengah jadi atau kita paksa ke barang jadi," kata Presiden Jokowi ketika membuka rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Rapat kabinet terbatas beragendakan penyampaian program dan kegiatan di bidang perekonomian.

Sebelum mempersilakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan program dan kegiatan dimaksud, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal penting termasuk pentingnya mempercepat hilirisasi produk ekspor.



"Inilah sebuah nilai tambah yang memberikan daya saing kepada negara kita dan saya minta langkah-langkah percepatan segera dilakukan," katanya.

Percepatan tersebut, menurut Jokowi, termasuk insentif industri bagi usaha kecil menengah (UKM) dan industri di perdesaan.

"Kalau kita bisa menyentuh ini, ini akan memberikan dampak yang besar terhadap ekonomi kita," katanya.

Presiden Jokowi juga mengingatkan adanya regulasi di bidang perekonomian yang menghambat investasi dan ekspor.

"Ini harus dilihat betul agar segera ditindaklanjuti apa yang telah kita rencanakan mengenai penerbitan Omnibus Law," katanya.



Ia menyebutkan pemerintah sudah mulai mengerjakan hal itu sekitar 2 bulan lalu.

"Ada 74 UU di situ yang akan kita kerjakan. Saya kira Pak Menko Perekonomian sudah paham tentang ini," katanya.

Presiden Jokowi meminta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengkoordinasikan hal itu dengan menko yang lain yang berkaitan.

"Segera kita identifikasi dan pangkas sehingga betul-betul bisa dikerjakan dengan cepat," kata Presiden Jokowi.

Pewarta: Agus Salim

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019