Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia, Zainut Tauhid Sa'adi "gowes" atau bersepeda bersama ribuan guru madrasah di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu pagi, dalam rangkaian acara peringatan Hari Guru Nasional 2019.

Selain para guru madrasah, kegiatan bersepeda bersama yang dimulai dari Halaman Stadion Mandala Krida, Yogyakarta itu juga diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kementerian Agama RI.

"Sepeda tidak bisa berjalan kalau tidak kita gerakkan. Untuk menggerakkan dibutuhkan seluruh pikiran kita. Artinya guru juga harus sehat, harus bergerak menjemput anak didik kita," kata Zainut Tauhid menjelaskan makna kegiatan bertajuk "Gowes Guru Madrasah bersama Wamenag" itu.

Zainut menambahkan dengan menjaga keseimbangan saat bersepeda diharapkan para guru madrasah memiliki keseimbangan hati dan pikiran untuk mencetak siswa yang cerdas, berbudi luhur, dan berakhlak mulia.

"Anak-anak kita harus menjadi anak yang sopan santun dan mampu menangkal paham-paham intoleran, dan radikalisme dalam segala bentuk di kehidupan kita," ujar dia.

Ia mengaku hadir di tengah-tengah guru madrasah bukan hal yang baru dan bukan sebagai orang lain karena telah lama berkiprah sebagai guru.

"Saya 12 tahun menjadi guru, bahkan di KTP tertulis pekerjaan saya masih guru. Kalau 17 tahun menjadi anggota DPR itu hanya hobi," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Acara Gowes Bersama Wamenag ini dimulai dari halaman parkir Stadion Mandala Krida, Jl Kemuning Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, lalu belok kiri ke Jalan Gayam, berlanjut hingga Hotel Melia Purosari.

Rute berlanjut ke arah Utara menyusuri jalan Mataram hingga Tugu, lalu ke Selatan menyusuri Jalan Malioboro hingga Titik Nol Yogyakarta, kemudian menuju Jl Kusuma Negara hingga menuju garis finish di Stadion Mandala Krida kembali.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan tujuan acara itu digelar salah satunya agar guru tetap mempertahankan semangatnya menjaga anak didik dengan sepenuh hati.

Selain itu, menurut dia acara yang digelar Kementerian Agama RI ini juga memiliki dimensi kampanye pluralisme dan moderasi beragama.

"Makanya pada hari ini, selain guru madrasah dari tingkatan MI (madrasah ibtidaiyah) hingga MA (madrasah aliyah), hadir pula guru agama Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha" tambah dia.

Pewarta: Luqman Hakim

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019