Tim Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tanjungpinang, Kepulauan Riau berhasil menemukan jenazah Sahip (57), nelayan yang hilang saat memancing di perairan Pulau Cempedak, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan sejak Minggu (8/3) kemarin.
Menurut Kepala Seksi Operasional SAR Tanjungpinang Eko Supriyanto, korban ditemukan dalam keadaan telah meninggal, Selasa, sekitar pukul 17.30 WIB.
"Korban ditemukan lebih kurang 2 mil laut (NM) dari koordinat yang dilaporkan," kata Eko dalam konferensi pers di kantornya.
Selanjutnya, kata Eko lagi, korban langsung dievakuasi menuju rumah duka di Kampung Manok, Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan menggunakan RB 209.
"Dengan telah ditemukan korban, operasi SAR dinyatakan selesai atau ditutup, seluruh unsur dikembalikan ke satuannya masing-masing," ujarnya lagi.
Eko turut menjelaskan, semula informasi mengenai hilangnya korban disampaikan oleh Arwan, anggota DPRD Kabupaten Bintan, Senin (9/3), sekitar pukul 05.40 WIB.
Berdasarkan laporan saksi, lanjut dia, korban pergi memancing menggunakan kapal sampan miliknya, Minggu sore.
"Menurut saksi bahwa sampan yang digunakan korban mengapung tanpa orang, dan diduga korban terjatuh ke laut," ujarnya lagi.
Dia menyatakan, proses pencarian dilakukan selama dua hari ini melibatkan unsur SAR gabungan, terdiri dari SAR Tanjungpinang, Polair Polres Bintan, Pos TNI Angkatan Laut serta masyarakat setempat.
Alat yang digunakan Kapal RB 209, sepuluh unit kapal pompong nelayan, satu set alat selam, dan palkom.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
Menurut Kepala Seksi Operasional SAR Tanjungpinang Eko Supriyanto, korban ditemukan dalam keadaan telah meninggal, Selasa, sekitar pukul 17.30 WIB.
"Korban ditemukan lebih kurang 2 mil laut (NM) dari koordinat yang dilaporkan," kata Eko dalam konferensi pers di kantornya.
Selanjutnya, kata Eko lagi, korban langsung dievakuasi menuju rumah duka di Kampung Manok, Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan menggunakan RB 209.
"Dengan telah ditemukan korban, operasi SAR dinyatakan selesai atau ditutup, seluruh unsur dikembalikan ke satuannya masing-masing," ujarnya lagi.
Eko turut menjelaskan, semula informasi mengenai hilangnya korban disampaikan oleh Arwan, anggota DPRD Kabupaten Bintan, Senin (9/3), sekitar pukul 05.40 WIB.
Berdasarkan laporan saksi, lanjut dia, korban pergi memancing menggunakan kapal sampan miliknya, Minggu sore.
"Menurut saksi bahwa sampan yang digunakan korban mengapung tanpa orang, dan diduga korban terjatuh ke laut," ujarnya lagi.
Dia menyatakan, proses pencarian dilakukan selama dua hari ini melibatkan unsur SAR gabungan, terdiri dari SAR Tanjungpinang, Polair Polres Bintan, Pos TNI Angkatan Laut serta masyarakat setempat.
Alat yang digunakan Kapal RB 209, sepuluh unit kapal pompong nelayan, satu set alat selam, dan palkom.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020