Silaturahmi tiga media milik pemerintah yaitu RRI, TVRI dan Perum LKBN ANTARA menghasilkan pokok-pokok pandangan yang diperlukan dalam orkestrasi komunikasi untuk mengedukasi masyarakat pada masa pandemi COVID-19 berlangsung.

Dalam pertemuan itu, Direktur Utama Perum LKBN ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat, menyarankan agar tiga media milik pemerintah dapat membentuk kanal berita (news room) bersama.

"Siapa tahu (silaturahmi) ini dapat menjadi cikal-bakal dari suatu news room bersama dalam membuat agenda pemberitaan ke depannya," ujar Meidyatama di Wisma ANTARA, Jakarta, Rabu.

Baca juga: LKBN Antara rumah penjernihan informasi

Ia menyampaikan bahwa silaturahmi tiga media milik pemerintah (TVRI, RRI, dan LKBN ANTARA) yang berlangsung di Lantai 19 Wisma ANTARA pada hari ini adalah salah satu upaya mensinergikan ketiga media milik pemerintah itu.

Dalam pertemuan itu, Perwakilan Direktur Utama TVRI, Hendro, menyampaikan bahwa tiga media milik pemerintah merupakan garda terdepan untuk menyampaikan informasi kepada publik secara benar dan utuh.

"Pada era sekarang ini kita memang harus hati-hati. Pandemi ini membuat kita tidak bisa sembarangan dalam memberikan informasi tanpa data otentik," ujar Hendro.
 
Pemimpin Redaksi Radio Republik Indonesia, Widi Kurniawan (kiri), dan Perwakilan Direktur Utama TVRI, Hendro, dan saat silaturahmi bersama ANTARA, RRI dan TVRI di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (27/5/2020). ANTARA/Abdu Faisal


Saling berbagi data dan informasi antara ketiga media, menurut dia, dapat menjadi salah satu sinergi yang diperlukan sehingga RRI, TVRI, dan LKBN Antara dapat menjalin orkestrasi komunikasi yang optimal.

"Di Riau, ini sudah kami lakukan kerja sama antara ANTARA, RRI, dan TVRI. Jadi memang kita sebagai garda terdepan untuk memberikan informasi khususnya publik harus mengetahui apa yang disampaikan dan apa yang diberikan pimpinan di tingkat daerah, dalam hal ini gubernur," kata Hendro.

Senada dengan itu, Pemimpin Redaksi Radio Republik Indonesia, Widi Kurniawan, menyarankan agar dibentuk suatu person in charge  alias PIC dalam setiap penyampaian informasi ke publik, sehingga tiga media milik pemerintah dapat bergerak secara simultan.

"Jadi ketika ada sebuah informasi, pada saat itu semua kanalnya dimainkan. Dan itu harus betul-betul ada yang menjaga, betul-betul ada yang mengerjakan," kata Widi.

Ia berpendapat, tidak bisa sebuah penyampaian informasi dilakukan sekali saja, namun informasi itu harus terus-menerus disampaikan sehingga penyampaian dapat maksimal.

Selain itu, di dalam masa pandemi COVID-19 saat ini, dia juga ingin agar ada kerja sama yang dilakukan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk menunjuk key person yang mampu menjelaskan suatu peristiwa yang penting di tiap-tiap daerah.

Sehingga, masyarakat yang ingin mendapat informasi tidak melulu harus menanyakan atau melimpahkan keluhannya kepada pejabat di tingkat pusat.

"Yang begini sebetulnya dibutuhkan oleh publik, kami ingin ada perbincangan-perbincangan yang lebih intens antara publik," kata dia.

 

Pewarta: Abdu Faisal

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020