Berawal dari hobi atau kesenangan saja, namun setelah berkembang akhirnya Sopian (36) warga Tempino Kecamatan Mestong Kabupaten Muarojambi serius menekuni budidaya bonsai dan menjadi mata pencaharian.

"Awalnya cuma melihat teman  yang membuat bonsai, lalu ingin  terus belajar sama teman dan juga lihat dari youtube lalu menjadi hobi. Sekarang bisa untuk menambah penghasilan, kata Sopian ketika ditemui di tempat usaha bonsainya di Tempino Kecamatan Mestong, Senin.

Di sela-sela aktifitasnya sebagai pengemudi sebuah perusahaan, Sopian sudah mulai paham dan tahu seni bonsai, khususnya bonsak kelapa dan juga kayu-kayu tertentu.

Bonsai adalah tanaman/pohon yang dikerdilkan didalam pot dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk pohon aslinya.

Ia mengakui, memang tergolong tidak mudah untuk menanam bonsai. Butuh keuletan dan ketelatenan untuk membentuk binsai yang baik dan berkualitas.

Sopian membuktikan  menanam bonsai ini dari hobi menjadi menunjang masa depan.

"Susah-susah gampang untuk membuat bonsai ini intinya sabar, teliti dan juga jangan terburu-buru nanti bisa fatal," katanya.

Yang perlu diperhatikan ketika ingin membuat bonsai diantaranya pemilihan bibit untuk kelapa yang baik. Kriterianya sudah tua, baik jatuh langsung dari pohon maupun yang dipetik. Berikutnya  media tanah harus yang subur, diberi pupuk kandang namun tidak berlebihan.

Langkah menentukan lainnya dalam pemilihan pot yang sesuai dengan bonsai yang hendak dibuat.

Alat yang digunakan sebagai pendukung seperti pisau kater, gunting, tang dan kawat untuk membentuk bonsai yang diinginkan sesuai selera.

Caranya letakan dulu bibit bonsai kelapa yang belum memiliki tunas pada tanah tunggu sampai 1 atau 2 minggu ke depan sampai tunasnya tumbuh. Lalu bersihkan sabut kelapa pada batok hingga halus, hilangkan bulu-bulu halus disekitar batok pastikan batok kelapa benar-benar halus”

"Selanjutnya sayat bagian tunas yang paling bawah setelah tumbuh 15-20 cm, lakukan dengan hati-hati setiap hari agar hasil lebih maksimal,"  tambahnya.

Ia menyebutkan,  harga bonsai bervariasi sesui dengan ukuran dan tingkat keunikannya yang berkisar mulai dari Rp300 ribu sampai Rp500 ribu.

"Hasilnya bisa untuk menabung," kata Sopian.

Bahkan pada saat pandemi COVID-19, ia mengaku lebih banyak tinggal di rumah sehingga  bisa lebih banyak waktu untuk merawat dan membuat bonsai kelapa.

Untuk menunjang bisnis yang ditekuninya itu, ia bergabung dengan komunitas bonsai seperti Pencinta Bonsai dan Tanaman Hias PBTH) Jambi serta PPBI. Dari komunitas itu ia bisa mendapat banyak pengalaman serta jejaring untuk memasarkan produknya.

 

Pewarta: M Irham

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020