Akibat tidak bisa magang di pabrik industri, Malik Fajar (22) mahasiswa teknik industri pertanian Universitas Jambi (Unja) terpaksa harus magang di desanya Peradun Temeras, Kecamatan Muara Siau, Kabupaten Merangin. melalui program kampus magang merdeka, Fajar berinisiatif membuat produk kopi robusta karena 80 persen petani di desa itu sudah beralih dari tanaman karet ke tanaman kopi peralihan ini disebabkan karena harga karet semakin rendah.

"Awal mula kopi ini gara-gara pandemi, mahasiswa tidak bisa magang di pabrik akibat pandemi dan terus timbul lah yang namanya magang merdeka, jadi aku ambil magang merdeka dibagian kewirausahaan," kata Fajar mahasiswa teknologi industri pertanian Unja, Sabtu.

Biasanya ketika panen hasil kopi dijual ke pengepul sekita wilayah itu lalu di pengepul akan membawa ke Lampung untuk di jual lagi, namu setelah ada produk kopi robusta ini masyarakat sudah bisa mengolah produk kopi sendiri.

Desa Peradun Temras berada di ketinggian 425 MDPL dengan suhu 24-30 derajat celsius sehingga kopi robusta menjadi tempat ideal untuk tumbuh subur di desa itu, robusta juga relatif lebih tahan dari hama seperti kerat daun. Waktu panennya relatif lebih cepat, pohon kopi robusta dalam dua tahun saja sudah mulai berbunga dan pada dua tahun lima bulan sudah mualai berbuah.

Dengan produktifitas kopi robusta yang tinggi, Maka tak heran di Kebun seluas tiga hektar milik Fajar bisa menghasilkan kopi sebanyak 2,5 ton pada saat musim panen. Dari hasil kebun itu Fajar secara mandiri mengolah produk kopi miliknya, produk kopi itu ia namai kopi robusta ;Puti Daber'. Nama Puti Daber sendiri diambil dari nama air terjun yang menjadi wisata di desanya.

Kopi robusta memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi sehingga rasanya lebih pahit dan kuat, berbeda dengan arabica yang cendrung memiliki rasa asam.

Produk kopinya saat ini sudah dipasarkan di Kecamatan Muara Siau dan sekitarnya, dijual dengan harga Rp5.000 dalam satu kemasan dan Rp42.000 perkilonya.

Selanjutnya Fajar akan berinovasi lagi dalam pengembangan turunan produk kopi nya, dan rencananya kan menjadi UMKM.

"Diharapkan nantinya lebih banyak lagi ide usaha dari anak muda terutama di bidang kopi dan dengan adanya usaha kopi ini masyarakat lebih banyak lagi menanam tanaman kopi yg memiliki prospek bagus," pungkasnya.


 

Pewarta: Ulul azmi

Editor : Nanang Mairiadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020