Kesulitan biaya untuk kuliah, Rian Setiawan pemuda asal desa Talang Belido, Muaro Jambi memulai usaha budidaya ikan dengan sistem bioflok untuk memenuhi biaya kuliah.
"Muncul ide membuka usaha budidaya ikan ini karena sulitnya biaya kuliah saya dulu dan saya juga tidak ingin merepotkan orang tua," kata Rian Setiawan di Jambi, Kamis.
Budidaya ikan yang Rian geluti menggunakan metode kolam bioflok dan kolam tanah. Pada kolam tanah menggunakan sistem drainase air mengalir, sedangkan kolam bioflok menggunakan sistem air asi atau gelembung oksigen.
Ada empat jenis ikan yang dibudidayakan Rian yaitu ikan lele, patin, nila dan ikan jelawat. Kolam-kolam ikan tersebut terbagi dalam 12 kolam tanah serta 23 kolam bioflok untuk benih-benih ikan.
Perawatan benih ikan tidak lah sulit, dalam jangka waktu dua minggu sekali air untuk benih-benih ikan diganti. Namun penggantian air tersebut dilakukan dengan memperhatikan kondisi air.
Begitu pula dengan pemberian makan pada benih ikan cukup mudah dilakukan. Ikan yang berumur 3 sampai 10 hari di beri makan cacing sutra. Selanjutnya usia ikan sampai dengan 25 hari kedepan di beri pakan jenis fengli hingga bisa dipasarkan ke peternak ikan.
"Resiko yang sering saya jumpai pada ikan terdapat penyakit di kulit ikan dan penyakit kuning, biasanya untuk pencegahan atau perawatan kami tebar garam, bisa juga dengan daun kates yang di blender” kata Rian.
Ikan yang dibudidayakan Rian di jual dengan harga yang bervariasi. ikan jenis lele di jual ke pengepul dengan kisaran harga Rp15 ribu per kilogram dengan isi 5-8 ekor dalam satu kilogramnya. Jika dijual eceran, ikan lele di hargai Rp16 ribu per kilogram. Untuk jenis ikan nila di jual dengan harga Rp24 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram. Sedangkan jenis ikan patin dijual dengan harga Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram dan ikan jelawat Rp30 ribu sampai Rp35 ribu per kilogram.
"Dalam satu bulan hasil penjualan ikan mencapai Rp8 juta, sedangkan penjualan bibit ikan mencapai Rp10 juta per bulan," kata Rian.
Rian berharap dapat memperluas kolam ikan yang saat ini sudah di milikinya, serta mampu mengajak kaum milenial untuk membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Muncul ide membuka usaha budidaya ikan ini karena sulitnya biaya kuliah saya dulu dan saya juga tidak ingin merepotkan orang tua," kata Rian Setiawan di Jambi, Kamis.
Budidaya ikan yang Rian geluti menggunakan metode kolam bioflok dan kolam tanah. Pada kolam tanah menggunakan sistem drainase air mengalir, sedangkan kolam bioflok menggunakan sistem air asi atau gelembung oksigen.
Ada empat jenis ikan yang dibudidayakan Rian yaitu ikan lele, patin, nila dan ikan jelawat. Kolam-kolam ikan tersebut terbagi dalam 12 kolam tanah serta 23 kolam bioflok untuk benih-benih ikan.
Perawatan benih ikan tidak lah sulit, dalam jangka waktu dua minggu sekali air untuk benih-benih ikan diganti. Namun penggantian air tersebut dilakukan dengan memperhatikan kondisi air.
Begitu pula dengan pemberian makan pada benih ikan cukup mudah dilakukan. Ikan yang berumur 3 sampai 10 hari di beri makan cacing sutra. Selanjutnya usia ikan sampai dengan 25 hari kedepan di beri pakan jenis fengli hingga bisa dipasarkan ke peternak ikan.
"Resiko yang sering saya jumpai pada ikan terdapat penyakit di kulit ikan dan penyakit kuning, biasanya untuk pencegahan atau perawatan kami tebar garam, bisa juga dengan daun kates yang di blender” kata Rian.
Ikan yang dibudidayakan Rian di jual dengan harga yang bervariasi. ikan jenis lele di jual ke pengepul dengan kisaran harga Rp15 ribu per kilogram dengan isi 5-8 ekor dalam satu kilogramnya. Jika dijual eceran, ikan lele di hargai Rp16 ribu per kilogram. Untuk jenis ikan nila di jual dengan harga Rp24 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram. Sedangkan jenis ikan patin dijual dengan harga Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram dan ikan jelawat Rp30 ribu sampai Rp35 ribu per kilogram.
"Dalam satu bulan hasil penjualan ikan mencapai Rp8 juta, sedangkan penjualan bibit ikan mencapai Rp10 juta per bulan," kata Rian.
Rian berharap dapat memperluas kolam ikan yang saat ini sudah di milikinya, serta mampu mengajak kaum milenial untuk membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020