Ribuan pelajar sekolah menengah pertama (SMP) negeri dan swasta di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu, mulai menjalani tes usap COVID-19 secara bertahap menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan berdasarkan data terbaru yang tercatat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setidaknya ada siswa dari 17 SMP di Surabaya yang dites usap. Pelajar yang dites usap ini merupakan siswa kelas 3 SMP.

"Sebenarnya untuk jumlah pelajar kelas 1–3 SMP sekitar 12 ribu. Tetapi, kali ini tes usap khusus untuk kelas 3 dengan total 4.896 siswa hari ini dan besok," katanya.



Dari angka tersebut, Febri memastikan setelah dihitung jumlah pelajar yang mengikuti tes usap pada hari ini mencapai 2.647 pelajar. Kemudian sisanya akan berlangsung Kamis (26/11). "Ada sekitar 2.249 siswa yang belum tes usap. Karena kadang ada orang tua yang terkendala tidak bisa mengantar anaknya," katanya.

Selain itu, lanjut dia, rencananya PBM tatap muka untuk kelas 3 SMP itu akan berlangsung pada awal Desember 2020. Oleh sebab itu, berbagai persiapan telah dilakukan Pemkot Surabaya mulai tes usap guru, karyawan sekolah dan sekarang bagi pelajar. Sedangkan untuk kelas 1 dan 2, tes usap akan dilaksanakan pada awal tahun mendatang.

"Ini bertahap ya, jadi saat sekolah tatap muka dimulai, dipastikan seluruhnya negatif COVID-19, tetapi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat," katanya.

Tidak hanya itu, Febri memaparkan untuk mekanisme pelaksanaan tes usap, para pelajar cukup datang ke sekolah, kemudian petugas dari Puskesmas yang mendatangi sekolah sesuai masing-masing wilayah. Seperti SMPN 1 Surabaya, petugas Puskesmas yang datang berasal dari Ketabang, Rangkah, Pacar Keling dan Gading.

"Tesnya di sekolah masing-masing. Artinya Puskesmas yang mendatangi, siswa cukup datang ke sekolah saja," katanya.



Sebenarnya, ada 18 SMP yang dilakukan tes usap pada hari ini. Namun, karena salah satu sekolah mengundurkan diri, maka berkurang menjadi 17 sekolah. Rinciannya, yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 10, SMPN 12, SMPN 15, SMPN 19, SMPN 26, SMPN 28, SMPN 46, SMPN 62, SMPN 17 Agustus 1945, SMP Al-Hikmah, SMP Giki 2, SMP Kristen YBPK 1, SMP Santa Maria, SMP Santo Carolus.

"Seharusnya jumlah siswa 5.222, tetapi satu sekolah yang mengundurkan diri menjadi 4.896 pelajar," katanya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Surabaya Akhmad Suharto mengatakan pelaksanaan tes usap bagi pelajar ini berlangsung disiplin dan tertib dengan protokol kesehatan (prokes). Bahkan, dari 405 pelajar yang mengikuti tes usap, datang tidak bersamaan. Mereka datang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh  sekolah.

"Alhamdulillah anak-anak bisa mengikuti kegiatan tes usap untuk mengantisipasi persiapan sekolah tatap muka dengan baik. Mudah-mudahan hasilnya nanti negatif semua," kata Akhmad Suharto.

Namun, kata dia, bagi siswa yang hari ini berhalangan hadir pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinkes untuk pelaksanaan tes usap di hari yang lain. Meski begitu, ketika PBM tatap muka berlangsung, dia memastikan tetap akan melaksanakan prokes dengan ketat sesuai anjuran pemerintah.

"Sesuai anjuran jaraknya 1,5 meter. Kami sudah menyiapkan bagaimana prokes yang berada di SMPN 1 Surabaya sesuai SOP," katanya.



Sementara itu, untuk tenaga pendidik, karyawan sekolah maupun pelatih ekstra kurikuler dengan total 90 orang sudah dilakukan tes usap dengan hasil 100 persen negatif COVID-19.

"Gurunya berjumlah 70 orang. Selebihnya adalah karyawan dan pelatih. Alhamdulillah negatif semuanya," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020