SKK Migas-PetroChina bersama Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) menggandeng stakeholder pariwisata untuk mempromosikan destinasi wisata Ekowisata Sukorejo di Desa Mekarjaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjabbar.

Stakeholder yang digandeng dalam kegiatan promosi itu adalah Asosiasi Industri Travel, PHRI, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia Provinsi Jambi, Genpi serta yang lainnya.

"Pandemi COVID-19 tidak boleh menghentikan upaya-upaya pemberdayaan potensi pariwisata dan ekonomi daerah, semua harus bangkit bersama. Termasuk para pelaku wisata di ekowisata Sukorejo Desa Mekarjaya ini yang harus tetap mempertahankan eksistensinya, " kata pendamping CSR dari PetroChina International Jabung Ltd Ade Jermawinsyah Zebua saat kegiatan di Ekowisata Sukorejo, Tanjabbar, Sabtu.

Kegiatan kunjungan para ahli dan pelaku bisnis pariwisata tersebut berlangusung selama dua hari yang diisi dengan kegiatan diskusi wisata dan melakukan wisata gowes mengunjungi delapan titik lokasi wisata di Ekowisata Sukorejo.

Pada hari pertama, ikut dalam kegiatan itu Kepala Dinas Pariwisata dan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanjabbar Oto Riyadi, Ketua PHRI Jambi Yudhi Irwanda Gani, perwakilan APPTI, Genpi dan travel agen.

Dari kunjungan tersebut, para ahli paririsata itu memberikan kritisi, saran serta berdialog langsung dengan pengelola lokawi wisata, masyarakat dan juga kelompok sadar wisata di daerah itu.

Delapan spot wisata di kawasan ekowisata tersebut bisa ditempuh sambil berolahraga sepeda atau gowes. Start dari Gerai UMKM Mekarjaya kemudian singgah di Rumah Bonsai Tambin Trubus, tempat budidaya pasca panen kopi Paristo, Pengelolaan pasca panen Sri Utomo II, lokasi kopi "Luwak Kembar Alami pak Supadi, pembibitan kopi liberika dan Galery Seni Lukis "Syauki Art".

"Perjalanan dengan sepeda cukup asyik, selain di jalan raya kita disuguhi jalan menembus kebun kopi," kata Ketua PHRI Jambi Yudhi Irwanda Gani.

Dengan transit selama sepuluh menit di setiap spot, para pengunjung sudah bisa menikmati suasana dan juga hidangan kopi liberika serta jahe merah hasil tanaman petani setempat di lahan gambut.

Selain menikmati hidangan kopi dan jahe merah, pengunjung juga bisa mendapatkan spot untuk berswafoto, termasuk spot foto unik di Galeri Syauki Art yang dikelola oleh Muhammad Irfan.

"Galery Syauki yang dikelola Pak Fanny ini menarik, karena banyak spot foto dengan latar lukisan yang hidup. Cukup menarik. Selain itu juga ada permainan catur ukuran besar," kata Herman dari APPTI Jambi.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanjabbar Oto Riyadi menyebutkan kegiatan kunjungan pelau pariwisata ke destinasi wisata ekowisata Sukorejo tersebut sangat strategis. Ia berharap potensi yang ada bisa ditangkap dan dipromosikan kepada masyarakat.

"Dari pertemuan ini juga, kita ada beberapa masukan dan rencana untuk 2021. Kami terus berusaha bangkit dan keluar dari ketebatasan gerak di tengah pandemi ini. Kami tidak ingin apa yang sudah dirintis oleh teman-teman penggerak pariwisata di Tanjabbar ini terhenti, sehingga kami dukung terus," kata Oto Riyadi menambahkan.
Kunjungan ke tempat pengeringan kopi di Paresto Copy di ekowisata Sukorejo Desa Mekarjaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjabbar. (ANTARA/Syarif Abdullah)


 

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020