Kabar baik dari Pusat Latihan Satwa Khusus Gajah Sumatera di Tangkahan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, setelah seekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) betina lahir.
Menurut Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Jefry Susyafrianto, Rabu, anak gajah dengan tinggi 108 cm dan berat sekitar 69 kg itu lahir dari induk bernama Sari yang berusia 35 tahun pada Senin (1/2) pukul 04.00 WIB.
Menurut dia, anak gajah tersebut lahir tanpa bantuan tenaga medis.
"Setelah melahirkan, induk gajah memakan plasenta untuk mengembalikan stamina, dan air susu," kata Jefry.
"Kami juga sudah memberikan vitamin dan obat-obatan setelah selesai melahirkan," ia menambahkan.
Anak dan induk gajah itu saat ini dalam kondisi baik. Jefry mengatakan bahwa kondisi kesehatan keduanya terus dipantau.
Pengelola BBTNGL masih menyiapkan nama untuk bayi gajah yang baru lahir.
Saat ini, total ada sembilan gajah yang menempati Pusat Latihan Satwa Khusus Gajah Sumatra di Tangkahan. Gajah yang tertua bernama Theo, usianya sekitar 40 tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Menurut Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Jefry Susyafrianto, Rabu, anak gajah dengan tinggi 108 cm dan berat sekitar 69 kg itu lahir dari induk bernama Sari yang berusia 35 tahun pada Senin (1/2) pukul 04.00 WIB.
Menurut dia, anak gajah tersebut lahir tanpa bantuan tenaga medis.
"Setelah melahirkan, induk gajah memakan plasenta untuk mengembalikan stamina, dan air susu," kata Jefry.
"Kami juga sudah memberikan vitamin dan obat-obatan setelah selesai melahirkan," ia menambahkan.
Anak dan induk gajah itu saat ini dalam kondisi baik. Jefry mengatakan bahwa kondisi kesehatan keduanya terus dipantau.
Pengelola BBTNGL masih menyiapkan nama untuk bayi gajah yang baru lahir.
Saat ini, total ada sembilan gajah yang menempati Pusat Latihan Satwa Khusus Gajah Sumatra di Tangkahan. Gajah yang tertua bernama Theo, usianya sekitar 40 tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021