Kapolres Muarojambi, AKBP Ardiyanto melakukan pengecekan sumur bor yang berlokasi di Taman Hutan Raya (Tahura) di Desa Seponjen, Kabupaten Muarojambi guna mengantisipasi dan kesiapan dalam menghadapi Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun ini.
"Kami pada Minggu (7/2) telah melakukan pengecekan seluruh sumur bor yang ada di lahan Tahura Desa Seponjen untuk mengantisipasi dan penanganan karhutla pada tahun ini bila terjadi nanti kita sudah siap menghadapinya dengan kesiapan yang ada saat ini," kata Kapolres Muarojambi AKBP Ardiyanto SIK MH, melalui Kasubag Humas, AKP Amradi, Senin.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi kembali terjadinya karhutla di wilayah hukum Polres Muarojambi, Kapolres AKBP Ardiyanto SIK MH langsung terjun ke lapangan meninjau lokasi sumur bor guna memastikan segala sesuatu yang berkaitan dengan kesiapan penanganan karhutla.
Peninjauan lokasi sumur bor dalam kawasan Tahura di wilayah Desa Seponjen, Kecamatan Kumpeh Ilir, tersebut Kapolres didampingi oleh Kapolsek Kumpeh Ilir AKP Sukawi, Kasat Binmas AKP Abdul Akil, Kasat Lantas AKP M Firdaus, Kanit Intel Polsek Kumpeh Ilir Aipda Al Muchadis dan Bhabinkamtibmas Desa Seponjen, Bripka Hartono, serta pengurus dan pengawas area Tahura wilayah Desa Seponjen, Usman.
Dalam kegiatan tersebut Kapolres berkoordinasi bersama pengurus atau pengawas area Tahura wilayah Desa Seponjen dalam hal memeriksa peralatan Damkar untuk kesiapan mencegah terjadinya karhutla dan ketersedian air di sumur bor yang telah dibangun oleh pihak Badan Restorasi Gambut (BRG) dalam kawasan hutan Tahura.
"Kapolres mengingatkan kepada seluruh masyarakat dan warga setempat apa bila ditemukan yang melakukan pembakaran lahan akan ditindak tegas," kata Amradi.
Sementara itu Kapolsek Kumpe Ilir, AKP Sukawi juga telah memastikan fungsi dari sumur bor untuk kesiapan dalam penanganan karhutla di Tahura sudah bisa difungsikan dengan baik. Guna memastikan kembali fungsional sumur telah kami melakukan pengecekan dan peninjauan lokasi serta mencoba fungsinya yang berjalan baik dan lancar.
Letak lokasi sumur bor yang berada di kawasan Tahura Desa Seponjen hasil pembangunan dari Badan Restorasi Gambut dengan kedalaman sumur 60 meter lebih dan sumur itu diperuntukkan dalam rangka antisipasi dan penanganan karhutla yang berkemungkinan bisa saja terjadi.
Kemudian kepolisian juga memastikan kondisi jalan yang akan dilalui kendaraan menuju ke lokasi juga dalam kondisi baik hanya saja masih ditumbuhi semak belukar berupa tanaman pakis dan pohon-pohon kecil dengan jarak tempuh dari satu titik lokasi sumur bor menuju ke titik lainnya berkisar 200 meter.
Saat ini kondisi sumur bor dalam keadaan baik dengan air di dalam sumur bor bisa dapat dipergunakan untuk pencegahan terjadinya karhutla di seputaran kawasan Tahura.
Kemudian lagi dari hasil koordinasi bersama dengan personil BRG bahwa untuk kawasan sumur bor yang berada dalam wilayah Desa Pulau Mentaro, Desa Sogo dan Desa Sungai Aur saat ini sedang terendam air akibat masih terjadi hujan dan sulit di tempuh apabila dilakukan peninjauan kelokasi tersebut namun dapat dipastikan kondisi sumur siap dipakai, kata AKP Amradi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Kami pada Minggu (7/2) telah melakukan pengecekan seluruh sumur bor yang ada di lahan Tahura Desa Seponjen untuk mengantisipasi dan penanganan karhutla pada tahun ini bila terjadi nanti kita sudah siap menghadapinya dengan kesiapan yang ada saat ini," kata Kapolres Muarojambi AKBP Ardiyanto SIK MH, melalui Kasubag Humas, AKP Amradi, Senin.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi kembali terjadinya karhutla di wilayah hukum Polres Muarojambi, Kapolres AKBP Ardiyanto SIK MH langsung terjun ke lapangan meninjau lokasi sumur bor guna memastikan segala sesuatu yang berkaitan dengan kesiapan penanganan karhutla.
Peninjauan lokasi sumur bor dalam kawasan Tahura di wilayah Desa Seponjen, Kecamatan Kumpeh Ilir, tersebut Kapolres didampingi oleh Kapolsek Kumpeh Ilir AKP Sukawi, Kasat Binmas AKP Abdul Akil, Kasat Lantas AKP M Firdaus, Kanit Intel Polsek Kumpeh Ilir Aipda Al Muchadis dan Bhabinkamtibmas Desa Seponjen, Bripka Hartono, serta pengurus dan pengawas area Tahura wilayah Desa Seponjen, Usman.
Dalam kegiatan tersebut Kapolres berkoordinasi bersama pengurus atau pengawas area Tahura wilayah Desa Seponjen dalam hal memeriksa peralatan Damkar untuk kesiapan mencegah terjadinya karhutla dan ketersedian air di sumur bor yang telah dibangun oleh pihak Badan Restorasi Gambut (BRG) dalam kawasan hutan Tahura.
"Kapolres mengingatkan kepada seluruh masyarakat dan warga setempat apa bila ditemukan yang melakukan pembakaran lahan akan ditindak tegas," kata Amradi.
Sementara itu Kapolsek Kumpe Ilir, AKP Sukawi juga telah memastikan fungsi dari sumur bor untuk kesiapan dalam penanganan karhutla di Tahura sudah bisa difungsikan dengan baik. Guna memastikan kembali fungsional sumur telah kami melakukan pengecekan dan peninjauan lokasi serta mencoba fungsinya yang berjalan baik dan lancar.
Letak lokasi sumur bor yang berada di kawasan Tahura Desa Seponjen hasil pembangunan dari Badan Restorasi Gambut dengan kedalaman sumur 60 meter lebih dan sumur itu diperuntukkan dalam rangka antisipasi dan penanganan karhutla yang berkemungkinan bisa saja terjadi.
Kemudian kepolisian juga memastikan kondisi jalan yang akan dilalui kendaraan menuju ke lokasi juga dalam kondisi baik hanya saja masih ditumbuhi semak belukar berupa tanaman pakis dan pohon-pohon kecil dengan jarak tempuh dari satu titik lokasi sumur bor menuju ke titik lainnya berkisar 200 meter.
Saat ini kondisi sumur bor dalam keadaan baik dengan air di dalam sumur bor bisa dapat dipergunakan untuk pencegahan terjadinya karhutla di seputaran kawasan Tahura.
Kemudian lagi dari hasil koordinasi bersama dengan personil BRG bahwa untuk kawasan sumur bor yang berada dalam wilayah Desa Pulau Mentaro, Desa Sogo dan Desa Sungai Aur saat ini sedang terendam air akibat masih terjadi hujan dan sulit di tempuh apabila dilakukan peninjauan kelokasi tersebut namun dapat dipastikan kondisi sumur siap dipakai, kata AKP Amradi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021