Hingga saat belum ada satupun perusahaan lokal Jambi yang "go publik" atau melantai di pasar modal. 

Kepala Kantor Perwakilan Bursa  Efek Indonesia Provinsi Jambi, Fasha Fauziah di Jambi, Sabtu, mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mendorong perusahaan lokal Jambi agar dapat melantai di pasar modal. Namun, ada beberapa permasalahan yang masih menjadi kendala. 

"Kalau bicara soal peluangnya pasti ada, namun kami akui masih ada masalah yang menjadi kendala, " Kata Fasha  . 

Salah satu kendala yang Bursa Efek Indonesia temui adalah administrasi perusahaan yang belum lengkap seperti laporan keuangan yang tidak ada. Sementara itu untuk dapat menjadi emiten harus memiliki laporan keuangan yang teraudit. 

"Yang kami temui itu rata-rata perusahaan ini nggak ada laporan keuangan, atau ada laporan keuangan tapi belum teraudit dengan baik, " ujarnya. 

Untuk menjadi emiten  sendiri diungkapkannya juga membutuhkan waktu yang lama. Jika ada perusahaan yang masuk kriteria setidaknya membutuhkan waktu tiga tahun untuk melengkapi persyaratan. 


Fasha menambahkan, BEI juga mendorong startup untuk dapat melantai di pasar modal. Sejak kehadiran kantor perwakilan BEI di Jambi pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan edukasi terkait perusahaan go publik. 

Selain itu ia juga mengaku bahwa masih ada perusahaan yang enggan untuk go public. Meski secara syarat masuk kriteria namun pemilik perusahaan enggan untuk go public di pasar modal. 

"Ada juga yang memang belum mau, merasa puas dengan kondisi perusahaan yang sekarang, saat ini belum berminat di pasar modal, " tutup Fasha. 

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021