Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Provinsi Jambi menyebutkan udang belalang masih mendominasi ekspor domestik produk perikanan di daerah itu dengan nilai ekspor Rp13,44 miliar.
"Ada lima komoditi dominan ekspor domestik di Jambi, namun yang paling mendominasi yakni ekspor udang belalang," kata kasi Pengawasan, Pengendalian, Data dan Informasi (Wasdalin) BKIPM Jambi Paiman di Jambi, Selasa.
Komoditi lain yang cukup mendominasi yakni ekspor ikan cupang dengan nilai Rp860 juta, ikan guppy senilai Rp15,53 juta, Kepiting bakau hidup senilai Rp555,9 Juta dan ikan seluang senilai Rp65,36 juta.
Produk-produk perikanan tersebut di ekspor ke daerah-daerah di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan dan beberapa produk perikanan ada yang dikirim ke luar negeri seperti ke Negara Malaysia dan Singapura.
Di antaranya di ekspor ke Tanjung Balai Karimun, Batam, Surabaya, Bandung, Medan, Jakarta, Pontianak, Semarang dan Pangkal Pinang.
Namun jika di bandingkan dengan pengiriman periode sebelumnya terjadi penurunan terhadap ekspor domestik produk perikanan di Jambi. Pada Januari 2021 total nilai ekspor produk perikanan didaerah itu senilai Rp22,29 miliar, turun menjadi Rp18,49 miliar di bulan Februari.
Salah satu yang alami penurunan terbesar yakni produk perikanan Udang Belalang yang alami penurunan Rp1,44 miliar.
"Pada Januari nilai ekspor udang belalang Rp15,28 miliar dan di bulan Februari turun menjadi Rp13,44 miliar," kata Paiman.
Turun-nya ekspor produk perikanan udang belalang tersebut di sebabkan oleh tangkapan nelayan yang menurun. Hal itu disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir di daerah itu.
Efendy nelayan udang belalang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengatakan sejak sebulan terakhir intensitas nelayan mencari udang ke laut menurun karena cuaca buruk.
"Gelombang di laut cukup tinggi, sehingga sebagian nelayan ada yang tidak turun ke laut karena pompong (perahu nelayan) yang tidak memadai," kata Efendy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Ada lima komoditi dominan ekspor domestik di Jambi, namun yang paling mendominasi yakni ekspor udang belalang," kata kasi Pengawasan, Pengendalian, Data dan Informasi (Wasdalin) BKIPM Jambi Paiman di Jambi, Selasa.
Komoditi lain yang cukup mendominasi yakni ekspor ikan cupang dengan nilai Rp860 juta, ikan guppy senilai Rp15,53 juta, Kepiting bakau hidup senilai Rp555,9 Juta dan ikan seluang senilai Rp65,36 juta.
Produk-produk perikanan tersebut di ekspor ke daerah-daerah di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan dan beberapa produk perikanan ada yang dikirim ke luar negeri seperti ke Negara Malaysia dan Singapura.
Di antaranya di ekspor ke Tanjung Balai Karimun, Batam, Surabaya, Bandung, Medan, Jakarta, Pontianak, Semarang dan Pangkal Pinang.
Namun jika di bandingkan dengan pengiriman periode sebelumnya terjadi penurunan terhadap ekspor domestik produk perikanan di Jambi. Pada Januari 2021 total nilai ekspor produk perikanan didaerah itu senilai Rp22,29 miliar, turun menjadi Rp18,49 miliar di bulan Februari.
Salah satu yang alami penurunan terbesar yakni produk perikanan Udang Belalang yang alami penurunan Rp1,44 miliar.
"Pada Januari nilai ekspor udang belalang Rp15,28 miliar dan di bulan Februari turun menjadi Rp13,44 miliar," kata Paiman.
Turun-nya ekspor produk perikanan udang belalang tersebut di sebabkan oleh tangkapan nelayan yang menurun. Hal itu disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir di daerah itu.
Efendy nelayan udang belalang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengatakan sejak sebulan terakhir intensitas nelayan mencari udang ke laut menurun karena cuaca buruk.
"Gelombang di laut cukup tinggi, sehingga sebagian nelayan ada yang tidak turun ke laut karena pompong (perahu nelayan) yang tidak memadai," kata Efendy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021