Sejumlah atlet menyumbang barang bersejarahnya untuk mengisi koleksi yang berlokasi di Museum Olahraga Jalan Patmosusastro 12, Kota Surabaya, Jawa Timur, termasuk dua olimpian legenda bulu tangkis Minarti Timur dan Alan Budikusuma.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti di Surabaya, Minggu, mengatakan, Disbudpar bersama Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Surabaya hingga saat ini terus mengumpulkan barang-barang sejarah untuk koleksi museum.
"Barang-barang bersejarah itu sebagian diperoleh dari para atlet Nasional maupun internasional asal Kota Surabaya," kata Antiek.
Sebelumnya, dua legenda bulu tangkis Indonesia yakni Minarti Timur dan Alan Budikusuma telah memberi contoh dengan menyumbangkan raket dan kaosnya untuk koleksi Museum Olahraga Surabaya.
Raket dan kaos Minarti Timur, yang saat berpasangan dengan Tri Kusharyanto berhasil meraih medali perak itu merupakan kenang-kenangan yang paling berkesan karena dipakai saat Olimpiade Sydney 2000. Alan Budikusuma, adalah peraih medali emas Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol.
Minarti dan Alan menyerahkan barang bersejerahnya tersebut kepada Tri Rismaharini yang saat itu masih menjadi Wali Kota Surabaya di Balai Kota Surabaya pada 7 Oktober 2019.
"Kemarin, Mbak Lilies Handayani, atlet panahan yang menjuarai kejuaraan nasional dan internasional juga memberikan alat panahannya. Masih banyak lagi para atlet yang menyumbangkan barang bersejarahnya untuk terpajang di Museum Olahraga," katanya.
Antiek menjelaskan, museum yang terdiri dari dua lantai itu, memiliki 235 jenis koleksi. Ratusan koleksi tersebut terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, koleksi historika yakni koleksi yang diperoleh dari hasil temuan, hasil escavasi atau bukti materil bersejarah berjumlah sekitar 169 buah.
Kemudian kedua, koleksi heraldika yaitu tanda penghargaan atau jasa, kepangkatan, lambang atau logo sebanyak 65 buah. Ketiga koleksi teknologika terkait benda dengan unsur teknologi berjumlah satu buah.
Menurut dia, selama ini pihaknya mencari dan mengumpulkan koleksi dari baraneka ragam sumber dengan berbagai cabang olahraga mulai dari sarana koleksi olahraga tradisional hingga olahraga prestasi. Selain itu juga mulai dari dari kostum pertandingan, piala, piagam penghargaan, medali, kartu peserta, sepatu hingga segala sesuatu yang terkait dengan olahraga.
Dari semua itu, kata dia, yang paling menarik adalah para pengunjung dapat memanfaatkan foto dengan para tokoh-tokoh atlet secara tiga dimensi, seperti misalnya, tokoh Alan Budi Kusuma, Minarti Timur dan beberapa tokoh atlet yang telah mengukir sejarah.
"Lokasi itu ada di dekat pintu keluar. Jadi pengunjung akan membawa pulang oleh-oleh foto tiga dimensi," katanya.
Setelah museum tersebut diresmikan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Sabtu (8/5),
Ia menambahkan masyarakat dapat memanfaatkan destinasi museum untuk pilihan berlibur warga dengan melakukan reservasi melalui laman http://tiketwisata.surabaya.go.id.
"Untuk reservasinya via daring mengingat masih pandemi COVID-19 sehingga kapasitasnya pengunjungi dibatasi 50 persen," demikian Antiek Sugiharti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti di Surabaya, Minggu, mengatakan, Disbudpar bersama Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Surabaya hingga saat ini terus mengumpulkan barang-barang sejarah untuk koleksi museum.
"Barang-barang bersejarah itu sebagian diperoleh dari para atlet Nasional maupun internasional asal Kota Surabaya," kata Antiek.
Sebelumnya, dua legenda bulu tangkis Indonesia yakni Minarti Timur dan Alan Budikusuma telah memberi contoh dengan menyumbangkan raket dan kaosnya untuk koleksi Museum Olahraga Surabaya.
Raket dan kaos Minarti Timur, yang saat berpasangan dengan Tri Kusharyanto berhasil meraih medali perak itu merupakan kenang-kenangan yang paling berkesan karena dipakai saat Olimpiade Sydney 2000. Alan Budikusuma, adalah peraih medali emas Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol.
Minarti dan Alan menyerahkan barang bersejerahnya tersebut kepada Tri Rismaharini yang saat itu masih menjadi Wali Kota Surabaya di Balai Kota Surabaya pada 7 Oktober 2019.
"Kemarin, Mbak Lilies Handayani, atlet panahan yang menjuarai kejuaraan nasional dan internasional juga memberikan alat panahannya. Masih banyak lagi para atlet yang menyumbangkan barang bersejarahnya untuk terpajang di Museum Olahraga," katanya.
Antiek menjelaskan, museum yang terdiri dari dua lantai itu, memiliki 235 jenis koleksi. Ratusan koleksi tersebut terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, koleksi historika yakni koleksi yang diperoleh dari hasil temuan, hasil escavasi atau bukti materil bersejarah berjumlah sekitar 169 buah.
Kemudian kedua, koleksi heraldika yaitu tanda penghargaan atau jasa, kepangkatan, lambang atau logo sebanyak 65 buah. Ketiga koleksi teknologika terkait benda dengan unsur teknologi berjumlah satu buah.
Menurut dia, selama ini pihaknya mencari dan mengumpulkan koleksi dari baraneka ragam sumber dengan berbagai cabang olahraga mulai dari sarana koleksi olahraga tradisional hingga olahraga prestasi. Selain itu juga mulai dari dari kostum pertandingan, piala, piagam penghargaan, medali, kartu peserta, sepatu hingga segala sesuatu yang terkait dengan olahraga.
Dari semua itu, kata dia, yang paling menarik adalah para pengunjung dapat memanfaatkan foto dengan para tokoh-tokoh atlet secara tiga dimensi, seperti misalnya, tokoh Alan Budi Kusuma, Minarti Timur dan beberapa tokoh atlet yang telah mengukir sejarah.
"Lokasi itu ada di dekat pintu keluar. Jadi pengunjung akan membawa pulang oleh-oleh foto tiga dimensi," katanya.
Setelah museum tersebut diresmikan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Sabtu (8/5),
Ia menambahkan masyarakat dapat memanfaatkan destinasi museum untuk pilihan berlibur warga dengan melakukan reservasi melalui laman http://tiketwisata.surabaya.go.id.
"Untuk reservasinya via daring mengingat masih pandemi COVID-19 sehingga kapasitasnya pengunjungi dibatasi 50 persen," demikian Antiek Sugiharti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021