Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa kecakapan digital tidak hanya soal kemampuan menggunakan gawai, tetapi juga harus cerdas dan bijak dalam menggunakannya.
"Oleh karena itu, diperlukan pendekatan-pendekatan strategis yang dapat meningkatkan literasi digital, khususnya bagi generasi muda yang biasanya belum memiliki benteng cukup kuat untuk menangkal pengaruh buruk dari teknologi," ujar Mendikbudristek dalam sambutan acara peluncuran program "Indonesia Makin Cakap Digital" di Jakarta, Kamis.
Nadiem pun menyambut baik modul literasi digital yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mencakup empat dasar literasi digital, yakni keamanan digital, keterampilan digital, etika digital, dan budaya digital.
"Empat pilar utama itu akan mendorong terciptanya ekosistem pembelajaran berbasis teknologi yang menghasilkan talenta-talenta digital unggul Indonesia," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan, 113 tahun yang lalu, kelahiran Boedi Oetomo sebagai organisasi kebangsaan Indonesia yang pertama menjadi awal dari perjuangan Indonesia mencapai kemerdekaan.
"Saat ini, kita perlu bersama-sama merefleksikan kembali makna dari 'kebangkitan nasional'. Bangkit berarti keluar dari keterpurukan, bangkit berarti cakap dan tanggap dengan perkembangan teknologi, bangkit berarti belajar dengan bahagia dan merdeka," kata Nadiem.
Dalam acara peluncuran program "Indonesia Makin Cakap Digital" itu juga dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate, dan Menteri Dalam Negeri Muhamad Tito Karnavian.
Presiden Joko Widodo mengatakan literasi digital nasional adalah kerja besar sehingga seluruh pihak perlu berkolaborasi agar semakin banyak masyarakat melek dan memahami ranah digital.
"Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa," kata Presiden.
Presiden memberikan apresiasi kepada 110 lembaga dan berbagai komunitas yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional.
Program ini, ujar Presiden, harus terus menggelinding, membesar dan mendorong berbagai inisiatif komponen bangsa di berbagai tempat lain.
"Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain melakukan kerja-kerja konkrit di tengah masyarakat agar semakin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Oleh karena itu, diperlukan pendekatan-pendekatan strategis yang dapat meningkatkan literasi digital, khususnya bagi generasi muda yang biasanya belum memiliki benteng cukup kuat untuk menangkal pengaruh buruk dari teknologi," ujar Mendikbudristek dalam sambutan acara peluncuran program "Indonesia Makin Cakap Digital" di Jakarta, Kamis.
Nadiem pun menyambut baik modul literasi digital yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mencakup empat dasar literasi digital, yakni keamanan digital, keterampilan digital, etika digital, dan budaya digital.
"Empat pilar utama itu akan mendorong terciptanya ekosistem pembelajaran berbasis teknologi yang menghasilkan talenta-talenta digital unggul Indonesia," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan, 113 tahun yang lalu, kelahiran Boedi Oetomo sebagai organisasi kebangsaan Indonesia yang pertama menjadi awal dari perjuangan Indonesia mencapai kemerdekaan.
"Saat ini, kita perlu bersama-sama merefleksikan kembali makna dari 'kebangkitan nasional'. Bangkit berarti keluar dari keterpurukan, bangkit berarti cakap dan tanggap dengan perkembangan teknologi, bangkit berarti belajar dengan bahagia dan merdeka," kata Nadiem.
Dalam acara peluncuran program "Indonesia Makin Cakap Digital" itu juga dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate, dan Menteri Dalam Negeri Muhamad Tito Karnavian.
Presiden Joko Widodo mengatakan literasi digital nasional adalah kerja besar sehingga seluruh pihak perlu berkolaborasi agar semakin banyak masyarakat melek dan memahami ranah digital.
"Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa," kata Presiden.
Presiden memberikan apresiasi kepada 110 lembaga dan berbagai komunitas yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional.
Program ini, ujar Presiden, harus terus menggelinding, membesar dan mendorong berbagai inisiatif komponen bangsa di berbagai tempat lain.
"Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain melakukan kerja-kerja konkrit di tengah masyarakat agar semakin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021