Nelayan udang belalang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi terancam tidak bisa melaut karena gudang penampungan udang belalang hasil tangkapan nelayan tutup. 

"Sudah dua hari sebagian gudang penampungan udang belalang tutup, hari ini hanya terdapat beberapa gudang yang buka, itupun harganya jauh di bawah," kata nelayan udang belalang di Tanjung Jabung Barat, Efendy di Tanjung Jabung Barat, Senin. 

Dijelaskan Efendy, ada ribuan nelayan udang belalang di daerah itu mata pencahariannya sebagai penangkap udang belalang. Akibat gudang penampungan udang belalang tutup, ribuan nelayan tersebut terancam tidak dapat melaut. 

Tutupnya gudang penampungan udang belalang tersebut dikarenakan pengiriman udang belalang yang macet. Sama seperti saat di awal pandemi COVID-19. Dimana pada saat itu pengiriman udang belalang ke luar negeri tidak dapat dilakukan. 

Sehingga berdampak terhadap penampungan udang belalang di tingkat nelayan. 

Selain itu, dalam sepekan terakhir harga jual udang belalang di tingkat nelayan juga turun drastis. Dari Rp100 ribu per ekor turun menjadi Rp40 ribu per ekor. Sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap pendapatan nelayan. 

"Kita belum tahu kapan gudang penampungan udang buka lagi, saat ini kita belum dapat melaut," kata Efendy.

Kasi Pengawasan, Pengendalian, Data dan Informasi (Wasdalin) BKIPM Jambi Paiman mengatakan pada saat pemberlakuan larangan mudik pengiriman sempat terhenti karena penerbangan di Bandara Jambi terbatas. 

"Saat larangan mudik hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah penerbangan tidak ada sehingga pengiriman terhenti, saat ini kembali berangsur pulih," kata Kasi Pengawasan, Pengendalian, Data dan Informasi (Wasdalin) BKIPM Jambi Paiman. 

Dijelaskan Paiman, saat ini penerbangan di Bandara Jambi sudah kembali pulih dan pengiriman sudah dapat dilakukan.

Akan tetapi tidak diketahui bagaimana kondisi penerbangan ke luar negeri. Karena pangsa pasar sebagian besar udang belalang dari Provinsi Jambi tersebut untuk pasar internasional yang di kirim ke Tiongkok dan beberapa negara lainnya.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021