Komitmen pencegahan karhutla membutuhkan keterlibatan banyak pihak mulai dari pemerintah hingga perusahaan pemegang izin konsesi dan perkebunan serta masyarakat.

Demikian kesimpulan webinar tentang pencegahsn kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, Senin, yang diikuti sejumlah pemangku kekepentingan  seperti Polda Jambi, Korem 042/Gapu, BMKG, Pemprov Jambi, kelompok tani dan akademisi.

Kegiatan itu sendiri sebagai bentuk komitmen bersama dalam pencegahan karhutla di Provinsi Jambi di tengah  pandemi COVID-19.

Direktur Jendral Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Laksmi Dhewanti MA bertindak selaku keynote speaker dalam webinar tersebut.

Sementara narasumber yang hadir lainnya ada Kepala BMKG Provinsi Jambi Ibnu Sulistyono SE MAP, Danrem 042/ Gapu Brigjen TNI M Zulkifli SIP MM diwakili Kasi Teritoria Korem 042/Gapu Kolonel Arh M Ibnu Sukelan.

Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK diwakili Dirreskrimsus Polda Jambi Kombes Pol Sigit Dani Sutiyono. Dari kalangan akademisi Universitas Jambi (Unja) Dr Bambang Irawan serta Supari dari Kelompok Tani Mekar Jaya.

Dalam webinar tersebut disepakati bahwa untuk pencegahan Karhutla membutuhkan keterlibatan banyak pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan dan masyarakat. 

Dr Bambang Irawan menjelaskan, peningkatan taraf hidup masyarakat pedesaan serta pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi menjadi kunci penurunan angka Karhutla di Jambi, meski diakuinya proses tersebut tidak bisa berlangsung instan. 

"Perlu juga penguatan kelembagaan peduli Karhutla dan patroli bersama, sehingga kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah," jelasnya.

Salah satu contoh keberhasilan sinergis ini ada di Desa Dataran Kempas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Perusahaan pemegang izin konsesi bekerja sama dengan masyarakat memanfaatkan bahan dari limbah, seperti kotoran ternak hingga pelepah sawit yang terbukti mampu mengurangi jumlah Karhutla di wilayah tersebut.
 
Supari dari Kelompok Tani Mekar Jaya di Desa Dataran Kempas menyebutkan tahun 2016 lalu, ia mengikuti pelatihan dan mendapat bantuan dari PT Wirakarya Sakti (WKS), unit usaha APP Sinar Mas.

Setelah mengikuti pelatihan itu, mereka akhirnya berhasil memproduksi kompos sebanyak 300 ton. Kompos tersebut kemudian disalurkan ke perusahaan perkebunan di sekitar wilayah mereka. 

"Saat ini produksi kompos dari desa kami sebanyak 2.000 ton perbulan dengan omzet sekitar Rp1,9 miliar per bulan. Keberadaan kelompok tani di Desa Dataran Kempas ini ikut berkontribusi ke desa," katanya.

Dijelaskannya, kompos yang dihasilkan dipasarkan ke perusahaan dan petani di sekitar desa. Pembuatan kompos ini sendiri mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat desa sekitar  220 orang dari 7 kelompok tani.

Pembuatan kompos ini sendiri mendapat apresiasi dari akademisi Universitas Jambi Dr Bambang Irawan. Ia menganggap apa yang dilakukan Supari dan masyarakat lainnya sangat bagus.

Sementara itu Kepala Stasiun BMKG Sultan Thaha Jambi Ibnu Sulistiyono menyebutkan, meski Indonesia terutama Jambi berada dalam kondisi netral La Nina sama dengan tahun lalu, namun Jambi harus waspada di akhir musim kemarau di bulan Agustus dan September mendatang. Sebab kekeringan bisa menyebabkan tingginya Karhutla.

Sementara, Korem 042/Gapu Jambi berkomitmen membantu pihak terkait dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan. Meski dalam dua tahun terakhir, Karhutla turun, namun TNI akan terus melakukan patroli pencegahan.

"Kita terus menyiagakan personel, peralatan dan seluruh kelengkapan dalam pencegahan Karhutla," ujar Kasi Teritoria Korem 042/Gapu, Kolonel Arh M Ibnu Sukelan. 

Hal yang sama juga disampaikan perwakilan Kapolda Jambi, disampaikan Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Sigit Dani Sutiyono menjelaskan, bahwa pihaknya juga memanfaatkan teknologi ASAP digital untuk membantu upaya pemantauan di lokasi. 

Dikatakannya, Polda Jambi juga terus berkomitmen sama seperti stakeholder terkait dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.





 

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021