Pengelola Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kalabahi di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, telah mengubah lahan kosong seluas 1,5 hektare menjadi kebun sayur dan sedang menyiapkan lahan untuk membudidayakan kelor.

"Lahan ini sebelumnya adalah lahan kosong, kini sudah dikembangkan menjadi area tanaman jenis sayur-sayuran dan bahkan sudah disiapkan lahan kosong untuk area kebun kelor," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nusa Tenggara Timur Marciana D Jone kepada ANTARA di Kalabahi, Alor, Senin.

Saat meninjau kebun sayur yang dijadikan sebagai ajang asimilasi dan edukasi warga binaan Lapas Kalabahi di Kadelang, Kecamatan Teluk Mutiara, Marciana menuturkan bahwa saat masih menjadi kepala divisi ia sering mengunjungi Lapas Kalabahi dan melihat ada lahan kosong yang tidak digarap.

Oleh karena itu, ketika Kepala Lapas Kalabahi Efendi Yulianto dilantik pada Juni 2020 Marciana menugaskan Efendi untuk mengolah lahan kosong itu menjadi area budi daya sayur dan buah.

"Saya kasih Pak Kalapas waktu tiga bulan setelah saya lantik. Akhirnya tiga bulan kemudian saya kembali ke Alor dan hasilnya sudah ada," katanya.

Menurut dia, sayur mayur dari kebun itu tidak dikonsumsi oleh warga binaan maupun pegawai Lapas tetapi dijual ke warga.

"Pemasukan dari penjualan itu lalu dimasukkan ke PNBP Lapas," kata dia.

Kepala Lapas Kalabahi Efendi Yulianto mengatakan bahwa program wisata petik sayur Lapas Kalabahi telah menambah penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Dia menjelaskan pula bahwa Lapas Kalabahi telah mendapatkan bantuan berupa sumur bor, pompa air, dan mobil pikap untuk mendukung kegiatan.


 

Pewarta: Kornelis Kaha

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021