Forum Group Discusion (FGD) tentang Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM)/Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan berbasis komoditi unggulan digelar di Baristand Industri Palembang (BIPA)-Kementerian Perindustrian, Senin (8/11).  

FGD diikuti Kepala Baristand Industri Palembang, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sarolangun, Kepala Bidang Industri Dinas Koperindag Kabupaten Sarolangun dan beberapa staff lainnya. 

Kepala Baristand Industri Palembang, Syamdian menyampaikan komitmen dan kesiapan BIPA sebagai penyedia alih teknologi proses produksi sekaligus penjaminan mutu untuk hilirisasi industri karet dan kopi. 

"BIPA siap dalam membantu penerapan sistem keamanan pangan, sistem jaminan halal, GMP, HACCP hingga sertifikasi SNI untuk produk kopi dan pangan lainnya," kata Syamdian.

Selain itu, BIPA juga akan membantu inovasi dan diversifikasi produk karet misal seal gas, bantalan conveyor, asesoris otomotif, karpet karet, sandal karet maupun penumbuhan IKM berbasis lateks karet. 

Menurut Syamdian, penumbuhan IKM barang karet berbasis karet alam pada level petani karet mempunyai challenge tersendiri apabila dibandingkan dengan IKM pangan. 

"Permodalan alat dan mesin pengolahan bokar karet alam cukup besar yang terkadang tidak bisa ditanggung sendiri oleh Kelompok tani maupun KUD," ujarnya.

Baristand Palembang bersama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Jambi telah memfasilitasi terbentuknya ekosistem inovasi industri yang solutif bagi IKM barang karet di KUD Sekawan Tani, Desa Sungai Merah, Kabupaten Sarolangun dengan juga melibatkan Bank Indonesia Perwakilan Jambi. 

Sinergi program difokuskan pada optimalisasi transfer teknologi untuk efisiensi produksi, peningkatan kualitas produk sandal karet dan karpet karet agar dapat dipasarkan di wilayah Jambi dan sekitarnya. 

Syamdian menyampaikan terbentuknya ekosistem inovasi industri karet alam yang solid antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi ini dapat menjadi percontohan bagi daerah lain. 

“Komitmen serius, Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Kabupaten Sarolangun dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi dalam memfasilitasi mesin dan peralatan pengembangan produk barang karet di KUD Sekawan Tani ini menambah semangat Baristand Industri Palembang untuk dapat terus memberikan konsultansi pengembangan produk barang karet lainnya," kata Syamdian lagi.

Ia menambahkan, program konsultansi peningkatan teknologi industri dapat dijadikan sebagai instrumen utama dalam pembinaan IKM berbasis hilirisasi komoditi unggulan untuk wilayah kabupaten dengan penguasaan teknologi yang masih rendah. 

“Baristand Industri Palembang kedepannya juga akan bekerjasama dengan stakeholder lainnya agar ekosistem industrinya lebih solid dan dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi UMKM maupun masyarakat secara langsung," katanya menambahkan.

Dalam Diskusi tersebut, Febri Roma Putra, Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Disperindag Provinsi Jambi menyampaikan program untuk pendampingan IKM berbasis pada problem solving hingga sertifikasi produk dan mass production untuk pengembangan produk baru. Seperti kopi dan turunan kopi, kelapa dalam dan VCO, pinang dan produk turunan pinang (sirup, permen, pelepah pinang).

"Beberapa program pembangunan SDM Industri tahun 2022 akan lebih menyentuh dan membawa manfaat dalam pengembangan industri pengolahan komoditi unggulan di Provinsi Jambi secara langsung," kata Febri. 

Beberapa program untuk IKM dan industri katanya akan didorong dengan peningkatan kualitas produk sesuai standard yang berlaku. 

Selain itu, pengembangan karet di Provinsi Jambi tetap menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi Jambi dalam mendukung hilirisasi karet alam. 
    
Febri mengungkapkan, saat ini produk sandal dan karpet karet saat ini sudah mulai dipasarkan dan masuk pada etalase Dekranasda Provinsi Jambi.

"Keberhasilan pengembangan produk karet berbasis bokar karet ini dapat dijadikan sebagai contoh untuk produk lateks alam juga, misal lateks pekat, lem karet dan sarung tangan," kata Febri.

Selain itu, lanjutnya, Program DAPATI yang diluncurkan Kementrian Perindustrian tentunya juga dapat memberikan konsultansi peningkatan kualitas kopi di Kerinci, Merangin, Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur, sehingga bisa masuk pada tata niaga global.  

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sarolangun, Trianto menjelaskan, bahwa hasil produk karet di KUD Sekawan Tani saat ini dapat dikembangkan untuk barang karet lain, mengingat potensi karet alam yang cukup banyak.

"Melihat peluang pasar di wilayah Sarolangun, tentunya kompon ban vulkanisir, UMKM ban vulkanisir, dan barang karet rumah tangga lain akan sangat feasible untuk dikembangkan," ujar Trianto.

Ia juga memastikan, role model ekosistem pengembangan produk karet di KUD Sekawan Tani akan terus dilanjutkan, sebagai upaya peningkatan kualitas dan standar produk Kopi Bukit Tempurung dan hilirisasi produk lemon untuk nilai tambah.***


 

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021