Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan BUMN berkomitmen penuh dalam melakukan akselerasi proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter atau gasifikasi batu bara.
 
"BUMN mendukung penuh arahan Presiden Joko Widodo yang terus mendorong gasifikasi baru bara. Hal ini bertujuan demi mengurangi ketergantungan pada impor elpiji dan penguatan energi hijau Indonesia," ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
 
Erick mengaku terus mendorong BUMN meningkatkan hilirisasi supaya kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia justru tidak menjadi bahan bagi pertumbuhan negara lain.
 
 
Dia mengatakan negara-negara Asia Tenggara lain telah melakukan ekspor barang yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia yang masih mengandalkan ekspor, raw material, atau bahan mentah.
 
Hal ini berbeda dengan ekspor Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina, yang didominasi barang jadi dan setengah jadi.
 
Erick menyebut proyek gasifikasi batu bara yang dilakukan PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan Air Products & Chemicals Inc (APCI) dapat mengurani subsidi elpiji sebesar Rp7 triliun per tahun dan memperbaiki neraca perdagangan Indonesia.
 
"Hilirisasi sumber daya alam dengan gasifikasi batubara menjadi gas dimetil eter untuk mengurangi impor elpiji merupakan bagian dari transformasi BUMN agar siap menghadapi pasar global," ucap Erick.
 
Erick menyampaikan proyek strategis nasional selama 20 tahun mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar 2,1 miliar dolar AS atau setara Rp30 triliun.

Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, Erick menilai, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta dimetil eter per tahun untuk mengurangi impor elpiji 1 juta ton per tahun.
 
Tak hanya dari investasi, Erick menilai proyek strategis nasional gasifikasi baru bara juga memberikan efek berganda berupa menarik investasi asing lainnya, memberdayakan industri nasional melalui penggunaan porsi produk dalam negeri (TKDN), hingga penyerapan tenaga kerja lokal.
 
 
Menurut Erick, kerja sama gasifikasi batu bara mampu memberikan penghematan cadangan devisa hingga Rp9,7 triliun per tahun dan menyerap 10 ribu tenaga kerja.
 
"Gasifikasi batu bara memberikan nilai tambah langsung pada perekonomian nasional secara makro karena sejalan dengan arahan presiden untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, juga transformasi ke ekonomi hijau serta energi baru dan terbarukan," pungkasnya.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022