Museum Siginjei Kota Jambi selain menyajikan berbagai benda-benda kuno dan bersejarah juga memberikan edukasi permainan tradisional bagi pengunjung khususnya bagi anak usia dini dan pelajar.

"Museum Siginjei tiga tahun terakhir menggelar festival permainan tradisional bagi masyarakat. Kita juga memperkenalkan permainan tradisional di Jambi ini dengan menampilkan di ruang pamer museum," kata Kepala Seksi Bimbingan Bidang Publikasi Rimala Isma di Jambi, Rabu.

Selain menyaksikan di ruang pamer, kata Rismala untuk waktu-waktu tertentu bisa ikut serta dalam permainan tradisional yang digelar dengan semangat kebersamaan.

Peserta juga dipacu melalui lomba lomba-lomba yang diikuti oleh masyarakat maupun anak-anak sekolah.

Kegiatan festival permainan tradisional mulai dilaksanakan sejak tahun 2018. Beberapa kegiatan lomba permainan tradisional itu antara lain gasing, lomba engrang, lomba batok kelapa, lomba congklak dan lomba hadang galah serta permainan lainnya.

"Kami berharap sekolah-sekolah menggarap permainan tradisional di sekolah dalam ekstra kurikuler, itu perlu untuk pelestarian dan menjaga generasi muda dari ketergantungan ke gadget," katanya.

Ia menyebutkan koleksi permainan tradisional masyarakat Melayu Jambi yang dipajang di Museum Siginjei Kota Jambi bisa menjadi bahan edukasi bagi generasi muda khususnya anak-anak untuk bisa mengenal mainan tempo dulu yang mengusung kebersamaan.

Selainn itu pihaknya juga menyampaikan dan menginformasikan lewat media sosial agar mainan tradisional tetap eksis di kalangan generasi muda.

Museum Siginjai memiliki beberapa koleksi mainan tradisional seperti congklak, patok lele, meriam bambu, umban tali, taji, catur, gasing dan lainnya. Untuk permainan tradisional congklak, permainan ini biasanya dimainkan  anak-anak hingga orang dewasa untuk mengisi waktu kosong. Congklak di mainkan oleh dua orang.

Ada juga permainan baling-baling bambu biasanya di mainkan oleh anak-anak di lapangan. Mainan baling-baling bambu dapat di mainkan sendirian maupun beramai-ramai. Selain itu anak-anak juga bisa membuat sendiri permainan itu karena mudah cara pembuatannya.

Ada "patok lele" yang merupakan permainan ketangkasan tradisional menggunakan sebilah pemukul dan kayu sejengkal sebagai obyek yang dipukul-pukul dengan aturan main yang disepakati antar pemain.

Sementara itu casing merupakan permainan tradisonal rakyat yang dimainkan oleh satu orang atau lebih dengan cara melemparkannya dengan seutas tali yang digulung pada gasing dan melemparkannya kelantai atau tanah. Bentuknya mirip ketapel yang biasa digunakan oleh warga Palestina untuk melempar batu ke arah tentara Israel.

Di Museum Siginjei juga terdapat berbagai macam koleksi seperti stupa, arca, fosil, keramik, jenis-jenis kayu, mesin uang tempo dulu, pakaian adat daerah, alat musik tempo dulu, binatang yang sudah di awetkan dan masih banyak koleksi-koleksi lainnya.

Cukup membayar tiket masuk sebesar Rp2.000 ribu rupiah per orang,  bisa melihat koleksi-koleksi yang ada di museum, dan mendapatkan edukasi serta menambah wawasan tentang nilai-nilai sejarah yang ada di museum tersebut.

Pewarta: Ardian Jaka Surya

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022