Sejumlah rumah di lorong Rang Kayo Itam Kelurahan Muara bulian RT 37 Kecamatan Muarabulian Kabupaten Batanghari, rusak dan ambruk tergerus abrasi Sungai Batanghari , Kamis (31/03) .
"Pemukiman warga lorong Rang Kayo Itam tersebut memang berada di bantaran daerah aliran Sungai (DAS) Batanghari, dari peristiwa ini ada empat rumah yang terdampak. Sedangkan, enam rumah lagi terancam amblas jika terus terjadi hujan," Kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari, Bebi Adihara
Akibat abrasi itu tebing sungai sudah retak dan sudah mulai terkikis. Apalagi ditambah dengan curah hujan intensitas tinggi yang mengguyur Batanghari. Untuk mengantisipasi abrasi susulan pihaknya menempatkan petugas di sana, kemungkinan akan terjadi longsoran susulan mengingat kondisi cuaca dari laporan BMKG Provinsi Jambi untuk curah hujan di Batanghari mash berlangsung sampai Juni nanti.
Sementara itu, para pemilik rumah saat ini telah memindahkan barang-barang berharga ke depan rumah. BPBD Batanghari sementara telah menyediakan tenda darurat.
“Tenda yang kami persiapkan sekitar 4-5 tenda lengkap dengan makanan bagi yang tertimpa musibah, penanganan lebih lanjut akan berkoordinasi dengan pihak terkait terutama Dinas Sosial, Dinas Perkim dan Dinas PUPR terkait bencana yang menimpa warga Rang Kayo Itam ini," ujarnya
Sementara itu Lurah Muarabulian Rusdi Majid meminta ada kepedulian dari pemerintah dan seluruh masyarakat untuk membantu masyarakat yang terdampak atas peristiwa ini.
“Kita berharap bencana ini cuma segini jangan ada susulan lagi karena yang memang rawan itu di RT 37,” sebutnya.
Upaya pemerintah untuk merelokasi warga pemukiman lorong Rang Kayo Itam ke samping pasar ternak sudah hampir selesai.
“Sudah ada rencana untuk merelokasi. Tapi relokasi ini belum pasti, jadi langkah awalnya kita evakuasi barang-barang warga untuk dipindahkan ke depan rumahnya. Nanti ada tenda, kita khawatir ada abrasi susulan,” pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
"Pemukiman warga lorong Rang Kayo Itam tersebut memang berada di bantaran daerah aliran Sungai (DAS) Batanghari, dari peristiwa ini ada empat rumah yang terdampak. Sedangkan, enam rumah lagi terancam amblas jika terus terjadi hujan," Kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari, Bebi Adihara
Akibat abrasi itu tebing sungai sudah retak dan sudah mulai terkikis. Apalagi ditambah dengan curah hujan intensitas tinggi yang mengguyur Batanghari. Untuk mengantisipasi abrasi susulan pihaknya menempatkan petugas di sana, kemungkinan akan terjadi longsoran susulan mengingat kondisi cuaca dari laporan BMKG Provinsi Jambi untuk curah hujan di Batanghari mash berlangsung sampai Juni nanti.
Sementara itu, para pemilik rumah saat ini telah memindahkan barang-barang berharga ke depan rumah. BPBD Batanghari sementara telah menyediakan tenda darurat.
“Tenda yang kami persiapkan sekitar 4-5 tenda lengkap dengan makanan bagi yang tertimpa musibah, penanganan lebih lanjut akan berkoordinasi dengan pihak terkait terutama Dinas Sosial, Dinas Perkim dan Dinas PUPR terkait bencana yang menimpa warga Rang Kayo Itam ini," ujarnya
Sementara itu Lurah Muarabulian Rusdi Majid meminta ada kepedulian dari pemerintah dan seluruh masyarakat untuk membantu masyarakat yang terdampak atas peristiwa ini.
“Kita berharap bencana ini cuma segini jangan ada susulan lagi karena yang memang rawan itu di RT 37,” sebutnya.
Upaya pemerintah untuk merelokasi warga pemukiman lorong Rang Kayo Itam ke samping pasar ternak sudah hampir selesai.
“Sudah ada rencana untuk merelokasi. Tapi relokasi ini belum pasti, jadi langkah awalnya kita evakuasi barang-barang warga untuk dipindahkan ke depan rumahnya. Nanti ada tenda, kita khawatir ada abrasi susulan,” pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022