Deputi Pengendalian Pengadaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Rudi Satwiko mengatakan, produk dalam negeri yang dibuat para anak bangsa sudah memenuhi standarisasi sektor migas yang berlaku secara internasional dengan tingkat keamanan tinggi.

“Sebetulnya industri kita sudah sangat siap untuk bersaing, tapi memang kendala selama ini yang dihadapi produsen yakni economies cost scale (skala produksi),” kata dia pada pada acara Pra Forum Kapasitas Nasional 2022 Wilayah Sumbagsel oleh SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Palembang, Selasa.

Rudi mengatakan produk dalam negeri saat ini sudah sangat siap memenuhi kebutuhan sektor migas di Tanah Air sehingga SKK Migas menargetkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas mencapai 60 persen pada 2022.

Baca juga: Industri hulu migas harus adaptif hadapi tantangan global

Ketika perusahaan meningkatkan skala produksinya ternyata biaya produksi rata-rata bukannya menurun.

Jika hanya mengandalkan pasar domestik maka dipastikan membuat harga jual menjadi lebih mahal sehingga kondisi ini membuat produk nasional menjadi kurang berdaya saing.

Oleh karena itu, SKK Migas akan membantu produk buatan dalam negeri itu bukan hanya mendapatkan tempat di dalam negeri tapi juga menyasar pasar global sehingga bisa meningkatkan skala ekonominya.

Baca juga: SKK Migas dorong putra daerah berkarier di industri hulu migas

Saat ini banyak produk-produk Indonesia dibawa ke Singapura untuk kemudian di-brand ulang sebagai buatan negara tersebut.

“Seperti produk non-rotating, kita sudah benar-benar siap. Tapi untuk rotating mungkin perlu waktu, bukan tidak siap seperti, turbin yang perlu presisi,” kata dia.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi menambahkan saat ini yang menjadi fokus SKK Migas yakni bagaimana mempertemukan kebutuhan KKKS dengan pelaku industri.

Baca juga: SKK Migas: Kepercayaan global pada pekerja migas RI semakin baik

“Pabrikan juga harus mengerti dan harus siap-siap dengan investasinya dan banyaknya perbaikan di sana-sini. Tapi, yakinlah dengan ada KKKS besar seperti Pertamina, Petro China dan lainnya, target pasar ini dapat tercapai,” kata dia.

Untuk itu, SKK Migas akan membantu memperkenalkan karya anak bangsa ke forum-forum internasional migas seperti yang dilakukan tahun ini di Kuala Lumpur, Malaysia dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Sementara itu, berdasarkan data SKK Migas disebutkan pihaknya sudah berhasil meningkatkan realisasi TKDN di bidang barang dan jasa di industri hulu migas sebesar 63 persen pada Mei 2022, meskipun pemerintah hanya menetapkan target 57 persen pada 2022.

Nilai perkiraan pengadaan barang/jasa sebesar 5.200 juta dolar AS atau setara dengan Rp75 triliun, jika komitmen TKDN 2022 bisa direalisasikan maka diperkirakan sekitar Rp45 triliun pengadaan barang/jasa akan dinikmati oleh industri nasional.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan peran industri penunjang nasional dalam kancah sektor hulu minyak dan gas, SKK Migas dan KKKS kembali memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan (stakeholder) industri hulu migas di area operasi Sumbagsel.

Pertemuan ini merupakan bagian dari Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022 yang diselenggarakan di lima kota, yaitu Surabaya, Batam, Sorong, Balikpapan dan Palembang, yang masing-masing mewakili area operasi Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa), Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), Papua dan Maluku (Pamalu), Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) dan Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).

Direktur Utama PT Teknologi Rekayasa Katup Yon Ming mengatakan saat ini produk keran buatan pabriknya sudah menyasar pasar industri migas Tanah Air dan luar negeri.

Dengan produksi mencapai 12.000 unit per tahun, pihaknya kini menyuplai kebutuhan KKKS di sejumlah provinsi dan pasar industri bertemperatur tinggi.

"Produk kami sudah sesuai standar migas Amerika, tinggal saat ini mau pakai produk dalam negeri atau tidak. Untuk itu, kami meminta keberpihakan dari pemeritah dan pelaku migas Tanah Air," kata dia.

 

Pewarta: Dolly Rosana

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022