Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan bahwa salah satu kunci dalam mengelola maupun menyelesaikan kesehatan masyarakat berada di tangan masyarakat itu sendiri.

"Kita dapat pelajaran luar biasa saat pandemi COVID-19, terkait bahwa salah kunci untuk menyelesaikan masalah kesehatan ada di tangan seluruh masyarakat dan selalu kami sampaikan bahwa garda terdepan dalam pengelolaan kesehatan masyarakat adalah masyarakat itu sendiri," kata Adib melalui video sambutannya dalam acara konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/7) malam.

Baca juga: Menggiatkan konsumsi susu nasional untuk gaya hidup sehat

Menurut Adib, saat semua masyarakat memahami arti kesehatan dan menjaga kesehatan baik kesehatan pribadi maupun orang di sekitarnya, hal tersebut sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di Indonesia serta berdampak positif terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Untuk itu, Adib mengatakan IDI sangat mendorong upaya preventif dan promotif untuk mencapai hal tersebut yang akan berujung pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. IDI juga akan mendorong upaya pelayanan kesehatan yang mengedepankan sentuhan penuh perhatian.
 
"Karena kunci di dalam kesehatan adalah bagaimana kita bisa selalu happy," katanya.

Baca juga: Luna Maya bagikan tips untuk mulai gaya hidup sehat

Selain itu, kata Adib, penting juga untuk terus menggencarkan penerapan gaya hidup sehat kepada masyarakat, termasuk menciptakan lingkungan yang sehat dan membudayakan gerakan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan.
 
Menurut Adib, 3M harus dibudayakan tak hanya untuk mencegah COVID-19 tapi juga untuk mencegah penyakit-penyakit menular lainnya.
 
"Ini yang harus terus kita dorong menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita," imbuhnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Adib mengapresiasi pihak-pihak yang telah konsisten melakukan berbagai upaya preventif promotif dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
 
"Kami mengapresiasi, tidak hanya bicara soal kuratif tapi juga bicara terkait upaya preventif promotif untuk menyehatkan masyarakat Indonesia," tutup Adib.


Baca juga: Perubahan perilaku saat pandemi tantangan terapkan gaya hidup sehat

Baca juga: Cek medik jadi tren gaya hidup baru

Baca juga: Skrining kesehatan rutin disarankan bisa dimulai sejak usia 15 tahun
 

Pewarta: Suci Nurhaliza

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022