Belasan atlet disabilitas mendatangi gedung DPRD Provinsi Jambi pada Jumat, menuntut kepada eksekutif dan legislatif untuk kesetaraan anggaran pembinaan yang mereka nilai selama ini sangat jauh berbeda dengan atlet normal.
Pengurus National Paralympic Committee (NPC) Jambi Usman dalam orasinya mengatakan mereka menuntut kesetaraan anggaran yang selama ini pemerintah Provinsj Jambi berkomitmen untuk memberikan kesetaraan antara atlet disabilitas sama dengan yang bukan disabilitas.
Namun, menurut dia, sampai saat ini kesetaraan itu tidak pernah ada, bahkan saat ini pihak DPRD dengan Pemerintah Provinsi Jambi sedang melakukan sidang pengesahan Kebijakan Umum dan Anggaran (KUH) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
"Yang sekarang lagi di sidang paripurna itu kita mendapat alokasi hanya Rp450 juta, terus terang dana segitu tidak memungkinkan bagi kami untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan menuju Pekan Paralympic Nasional di Sumatera Utara," katanya.
Sedangkan para atlet non-disabilitas, menurut dia, mendapatkan anggaran yang cukup besar yakni Rp7,5 miliar, sedangkan disabilitas hanya mendapatkan enam persen dari jumlah itu.
"Apakah itu masuk akal sementara Pak Gubernur menargetkan kami di pekan internasional Sumatera Utara Aceh itu kita masuk 10 besar, anehnya itu," kata Usman.
Dengan alokasi yang diberikan, Usman menegaskan para atlet disabilitas merasa didiskriminasi oleh pemerintah Provinsi dan DPRD Provinsi Jambi.
"Kami menyimpulkan bahwa memang difabel ini didiskriminasi oleh pemerintah dan DPRD Provinsi Jambi," katanya.
Mereka datang ke DPRD Provinsi Jambi menuntut agar adanya kesetaraan anggaran untuk atlet disabilitas tersebut.
"Kita tidak menuntut sama anggarannya, hanya kami menuntut sama proporsional lah. Kita minta anggaran itu Rp2 miliar," katanya.
Untuk diketahui, prestasi atlet NPC Jambi pada Peparnas Papua mendapatkan sembilan medali emas, 12 perak, 13 perunggu dengan menduduki peringkat 12 besar nasional, lebih baik dibanding prestasi atlet non-disabilitas.
"Dua minggu yang lalu, atlet disabilitas NPC Jambi juga berprestasi di event internasional ASEAN Para Games dengan meraih satu medali emas dan dua perak," kata Usman.
Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris menanggapi tuntutan para atlet disabilitas itu mengatakan pihaknya akan menampung aspirasi para atlet disabilitas dengan menambahkan anggaran untuk mereka.
"Saya sudah berjanji kepada para atlet disabilitas untuk meningkatkan anggaran pembinaan mereka dengan dianggarkan pada Dispora untuk kegiatan pembinaan senilai Rp450 juta lagi," kata Al Haris.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Atlet disabilitas Jambi tuntut kesetaraan anggaran pembinaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Pengurus National Paralympic Committee (NPC) Jambi Usman dalam orasinya mengatakan mereka menuntut kesetaraan anggaran yang selama ini pemerintah Provinsj Jambi berkomitmen untuk memberikan kesetaraan antara atlet disabilitas sama dengan yang bukan disabilitas.
Namun, menurut dia, sampai saat ini kesetaraan itu tidak pernah ada, bahkan saat ini pihak DPRD dengan Pemerintah Provinsi Jambi sedang melakukan sidang pengesahan Kebijakan Umum dan Anggaran (KUH) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
"Yang sekarang lagi di sidang paripurna itu kita mendapat alokasi hanya Rp450 juta, terus terang dana segitu tidak memungkinkan bagi kami untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan menuju Pekan Paralympic Nasional di Sumatera Utara," katanya.
Sedangkan para atlet non-disabilitas, menurut dia, mendapatkan anggaran yang cukup besar yakni Rp7,5 miliar, sedangkan disabilitas hanya mendapatkan enam persen dari jumlah itu.
"Apakah itu masuk akal sementara Pak Gubernur menargetkan kami di pekan internasional Sumatera Utara Aceh itu kita masuk 10 besar, anehnya itu," kata Usman.
Dengan alokasi yang diberikan, Usman menegaskan para atlet disabilitas merasa didiskriminasi oleh pemerintah Provinsi dan DPRD Provinsi Jambi.
"Kami menyimpulkan bahwa memang difabel ini didiskriminasi oleh pemerintah dan DPRD Provinsi Jambi," katanya.
Mereka datang ke DPRD Provinsi Jambi menuntut agar adanya kesetaraan anggaran untuk atlet disabilitas tersebut.
"Kita tidak menuntut sama anggarannya, hanya kami menuntut sama proporsional lah. Kita minta anggaran itu Rp2 miliar," katanya.
Untuk diketahui, prestasi atlet NPC Jambi pada Peparnas Papua mendapatkan sembilan medali emas, 12 perak, 13 perunggu dengan menduduki peringkat 12 besar nasional, lebih baik dibanding prestasi atlet non-disabilitas.
"Dua minggu yang lalu, atlet disabilitas NPC Jambi juga berprestasi di event internasional ASEAN Para Games dengan meraih satu medali emas dan dua perak," kata Usman.
Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris menanggapi tuntutan para atlet disabilitas itu mengatakan pihaknya akan menampung aspirasi para atlet disabilitas dengan menambahkan anggaran untuk mereka.
"Saya sudah berjanji kepada para atlet disabilitas untuk meningkatkan anggaran pembinaan mereka dengan dianggarkan pada Dispora untuk kegiatan pembinaan senilai Rp450 juta lagi," kata Al Haris.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Atlet disabilitas Jambi tuntut kesetaraan anggaran pembinaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022