Bagi pemilik, penghobi dan pengguna senapan angin di Kota Jambi, tentu akan kenal dengan nama Salim (72), seorang 'legend' bengkel senapan di kawasan Pasar Angso Duo Kota Jambi.
Ia tidak memiliki kios khusus, tapi ia menumpang di bagian depan kios penjualan perabotan di kawasan Pasar Angso Duo, tepatnya di belakang Mesjid Magat Sari, atau sekitar 20 meter dari pabrik Kopi AA, yang merupakan kopi khas Jambi.
Betapa tidak, pria yang sudah masuk usia lanjut tersebut masih begitu cekatan melakukan perbaikan senapan angin berbagai merek. Ia menyebutkan beberapa merek senapan angin legendaris yakni Benyamin, Meteor, Sharp, Padatmayor, BSA, Diana serta yang lainnya.
Di tangannya, senapan macet atau rusak, bisa kembali normal dan berfungsi lagi untuk melontarkan timah menuju sasaran tembak.
Ternyata profesi langka itu ia geluti sudah sangat lama, dilakoninya sejak tahun 1974, atau sudah 50 tahun alias setengah abad ia menekuninya. Sepanjang kiprahnya jadi bengkel senapan angin, ia sudah mengenal berbagai jenis senapan angin baik yang dipompa maupun senapan lipat dan per.
Di sampingnya, terdapat dua lemari klasik berlaci kayu ukuran sedang tempat peralatan kerja dan spare part disimpan.
"Semua sama, semua bisa saya perbaiki, kecuali bila tidak ada spare-partnya karena langka. Tapi rata-rata bisa kembali berfungsi," kata Salim yang selalu ditemani kompor tembak yang juga sudah 50 tahun menemaninya sebagai bengkel.
Selama setengah abad itu, ia sudah beberapa kali pindah lokasi membengkelnya, namun tidak jauh dari Pasar Angso duo ini.
Meski sudah berpengalaman dan kenyang makan garam mereparasi senapan angin, namun ia cukup pakem hanya untuk memperbaiki senapan angin saja. Ia tidak mau memperbaiki senapan yang dioperasikan dengan 'gas' pelontar.
"Ndak saya tidak tertarik memperbaiki senapan gas itu, bikin repot saja urusannya, bisa kena hukum. Saya sejak dulu hanya memperbaiki senapan angin, saya tak mau macem-macem," kata ayah dari dua anak itu.
Karena keahlian langkanya itu, ia memasang tarif biaya reparasi berkisar Rp200 ribu hingga Rp400 ribu, tergantung dengan kerusakan dan kerumitan pengerjaan perbaikannya. Sebagai bengkel senapan yang legend, ia mengaku memiliki kiat-kiat dan spare part tertentu yang memastikan hasil reparasinya tahan lama dan pelanggannya puas.
Rata-rata pemilik senapan yang datang karena senapannya bocor dan tidak berfungsi. Bagi Salim itu tidak jadi masalah, dan ia memiliki bahan klep yang kuat dan tahan lama. Tak heran pengguna jasanya tak hanya dari Kota Jambi, namun juga dari beberapa daerah di Jambi seperti dari Kerinci, Bungo, Tanjabbar, Tanjabtim dan lainnya.
Seperti Kamis (25/8/2022) siang itu, Salim sudah menerima telepon dari seorang pemilik senapan asal Bangko yang akan memperbaiki senapannya.
"Sudah janjian, besok dia akan kirimkan senapannya yang rusak," kata pria yang sangat ramah itu.
Menurut dia, senapan-senapan lawas bahannya lebih bagus dan enak dipakai. Tabungnya terbuat dari kuningan, sedangkan senapan buatan sekarang lebih banyak berbahan campurannya sehingga mudah retak.
Bengkel Mobil
Namun siapa nyana bila Salim awalnya bukan bengkel senapan. Bahkan jauh dari jenis pekerjaanya saat ini. Di masa belia, berusia belasan ia sebenarnya seorang mekanik yang bekerja di sebuah bengkel mobil ternama di Kota Jambi saat itu.
Sebagai bengkel ia geluti beberapa tahun, sehingga ia mahir membengkel kendaraan roda empat pada zamannya itu. Ia memutuskan keluar bekerja sebagai bengkel mobil, dan mencoba untuk membuka sendiri bengkel kendaraan. Namun kenyataan berkata lain, ia terkendala modal sehingga keinginannya untuk memiliki bengkel mobil tak terlaksana.
Dari situlah ia kemudian banting stir mencoba mereparasi senapan angin yang pada saat itu masyarakat cukup menggandrungi senapan angin. Maka terjunlah menjadi bengkel senapan angin hingga saat ini.
"Sekarang penghobi atau pengguna senapan angin sudah berkurang, tapi masih ada juga pelanggan. Untuk dapatkan senapan yang bagus juga sekarang harus pilih-pilih," katanya.
Di masa tuanya ia masih cukup tangguh. Saat mereparasi sama sekali ia tidak menggunakan kaca mata. Tangannya piawai menggunakan tang, obeng, bor, kompor tembak dan lainnya di tempatnya bekerja. Sebagai orang tua, ia cukup dikenal oleh para pelaku usaha di kawasan itu.
"Ya kalo mau perabaiki senapan ada di belakang Mesjid Magat Sari Angso Duo. Dia ahlinya memperbaiki senapan angin," kata Dayi (40) seorang warga di Pall Lima Kota Jambi, yang mengaku juga sering mereparasi senapan tuanya di tempat itu.
Para tukang parkir di Pasar Angso Duo juga pada kenal, sehingga tidak susah untuk mencari sosok kakek Salim, legenda reparasi senapan angin di kawasan Pasar Angso Duo itu. Tak sulit juga untuk menemuinya, karena setiap hari selalu ada di tempat kerjanya itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Ia tidak memiliki kios khusus, tapi ia menumpang di bagian depan kios penjualan perabotan di kawasan Pasar Angso Duo, tepatnya di belakang Mesjid Magat Sari, atau sekitar 20 meter dari pabrik Kopi AA, yang merupakan kopi khas Jambi.
Betapa tidak, pria yang sudah masuk usia lanjut tersebut masih begitu cekatan melakukan perbaikan senapan angin berbagai merek. Ia menyebutkan beberapa merek senapan angin legendaris yakni Benyamin, Meteor, Sharp, Padatmayor, BSA, Diana serta yang lainnya.
Di tangannya, senapan macet atau rusak, bisa kembali normal dan berfungsi lagi untuk melontarkan timah menuju sasaran tembak.
Ternyata profesi langka itu ia geluti sudah sangat lama, dilakoninya sejak tahun 1974, atau sudah 50 tahun alias setengah abad ia menekuninya. Sepanjang kiprahnya jadi bengkel senapan angin, ia sudah mengenal berbagai jenis senapan angin baik yang dipompa maupun senapan lipat dan per.
Di sampingnya, terdapat dua lemari klasik berlaci kayu ukuran sedang tempat peralatan kerja dan spare part disimpan.
"Semua sama, semua bisa saya perbaiki, kecuali bila tidak ada spare-partnya karena langka. Tapi rata-rata bisa kembali berfungsi," kata Salim yang selalu ditemani kompor tembak yang juga sudah 50 tahun menemaninya sebagai bengkel.
Selama setengah abad itu, ia sudah beberapa kali pindah lokasi membengkelnya, namun tidak jauh dari Pasar Angso duo ini.
Meski sudah berpengalaman dan kenyang makan garam mereparasi senapan angin, namun ia cukup pakem hanya untuk memperbaiki senapan angin saja. Ia tidak mau memperbaiki senapan yang dioperasikan dengan 'gas' pelontar.
"Ndak saya tidak tertarik memperbaiki senapan gas itu, bikin repot saja urusannya, bisa kena hukum. Saya sejak dulu hanya memperbaiki senapan angin, saya tak mau macem-macem," kata ayah dari dua anak itu.
Karena keahlian langkanya itu, ia memasang tarif biaya reparasi berkisar Rp200 ribu hingga Rp400 ribu, tergantung dengan kerusakan dan kerumitan pengerjaan perbaikannya. Sebagai bengkel senapan yang legend, ia mengaku memiliki kiat-kiat dan spare part tertentu yang memastikan hasil reparasinya tahan lama dan pelanggannya puas.
Rata-rata pemilik senapan yang datang karena senapannya bocor dan tidak berfungsi. Bagi Salim itu tidak jadi masalah, dan ia memiliki bahan klep yang kuat dan tahan lama. Tak heran pengguna jasanya tak hanya dari Kota Jambi, namun juga dari beberapa daerah di Jambi seperti dari Kerinci, Bungo, Tanjabbar, Tanjabtim dan lainnya.
Seperti Kamis (25/8/2022) siang itu, Salim sudah menerima telepon dari seorang pemilik senapan asal Bangko yang akan memperbaiki senapannya.
"Sudah janjian, besok dia akan kirimkan senapannya yang rusak," kata pria yang sangat ramah itu.
Menurut dia, senapan-senapan lawas bahannya lebih bagus dan enak dipakai. Tabungnya terbuat dari kuningan, sedangkan senapan buatan sekarang lebih banyak berbahan campurannya sehingga mudah retak.
Bengkel Mobil
Namun siapa nyana bila Salim awalnya bukan bengkel senapan. Bahkan jauh dari jenis pekerjaanya saat ini. Di masa belia, berusia belasan ia sebenarnya seorang mekanik yang bekerja di sebuah bengkel mobil ternama di Kota Jambi saat itu.
Sebagai bengkel ia geluti beberapa tahun, sehingga ia mahir membengkel kendaraan roda empat pada zamannya itu. Ia memutuskan keluar bekerja sebagai bengkel mobil, dan mencoba untuk membuka sendiri bengkel kendaraan. Namun kenyataan berkata lain, ia terkendala modal sehingga keinginannya untuk memiliki bengkel mobil tak terlaksana.
Dari situlah ia kemudian banting stir mencoba mereparasi senapan angin yang pada saat itu masyarakat cukup menggandrungi senapan angin. Maka terjunlah menjadi bengkel senapan angin hingga saat ini.
"Sekarang penghobi atau pengguna senapan angin sudah berkurang, tapi masih ada juga pelanggan. Untuk dapatkan senapan yang bagus juga sekarang harus pilih-pilih," katanya.
Di masa tuanya ia masih cukup tangguh. Saat mereparasi sama sekali ia tidak menggunakan kaca mata. Tangannya piawai menggunakan tang, obeng, bor, kompor tembak dan lainnya di tempatnya bekerja. Sebagai orang tua, ia cukup dikenal oleh para pelaku usaha di kawasan itu.
"Ya kalo mau perabaiki senapan ada di belakang Mesjid Magat Sari Angso Duo. Dia ahlinya memperbaiki senapan angin," kata Dayi (40) seorang warga di Pall Lima Kota Jambi, yang mengaku juga sering mereparasi senapan tuanya di tempat itu.
Para tukang parkir di Pasar Angso Duo juga pada kenal, sehingga tidak susah untuk mencari sosok kakek Salim, legenda reparasi senapan angin di kawasan Pasar Angso Duo itu. Tak sulit juga untuk menemuinya, karena setiap hari selalu ada di tempat kerjanya itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022