Pemerintah mengupayakan relokasi rumah warga yang berada di lokasinya rawan bencana longsor di daerah Kerinci, Jambi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci, Darifus, Jumat, ketika dikonfirmasi mengenai bencana longsor di Desa Bedeng Dua, Kecamatan Kayuaro Barat, Rabu lalu, yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia, mengatakan upaya relokasi terus dilakukan pemerintah mengingat beberapa desa yang berada di lereng dan rawan longsor.

"Pemerintah dalam hal ini Bupati sudah melaksanakan pertemuan dengan masyarakat di sana sebelum kejadian ini, kalau bisa agar relokasi. Tapi masyarakat masih enggan pindah," katanya.

Dia menjelaskan, Desa Bedeng Dua itu berada di lereng bukit, sehingga apabila intensitas hujan tinggi sering terjadi longsor di daerah tersebut.

Selain desa itu, total terdapat lima desa di kawasan tersebut yang berada pada kemiringan 45 sampai 85 derajat. Sehingga jika terjadi banjir dikhawatirkan akan terjadi bencana longsor.

"Pemerintah was-was sekali kalau intensitas hujan tinggi," katanya menjelaskan.

Langkah selanjutnya, kata dia, Pemerintah akan terus melakukan pendekatan kepada masyarakat yang berada disana.

"Kita akan mengarahkan agar relokasi karena tiap tahun longsor. Relokasi ke area yang tidak jauh dari posisi sekarang yang jelas tidak berada kemiringan," katanya menambahkan.

Selanjutnya, kata dia, pemerintah akan melakukan berbagai langkah pendekatan, pertama mengarahkan masyarakat melalui Camat, Kepala Desa dan tokoh masyarakat untuk mau direlokasi.

"Kayak sekarang sudah makan korban, upaya pemerintah sudah jauh-jauh hari mengingatkan," katanya menegaskan.

Sebelumnya, pada Rabu sekitar pukul 16.30 WIB terjadi longsor di Desa Bedeng Dua, Kecamatan Kayuaro Barat, Kerinci. Dari kejadian tersebut satu korban mengalami luka-luka dan satu korban meninggal dunia.

"Yang meninggal dunia ini ditemukan setelah empat jam pencarian korban," katanya.*

Pewarta: Tuyani

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022