Puluhan pelajar setingkat sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah adu apik bertutur pada Lomba Bercerita Rakyat Tahun 2022 yang digelar Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Jambi pada 19-22 September 2022.

"Ajang ini memberikan ajang apresiasi bagi para pelajar yang memiliki minat dan kemampuan untuk bertutur cerita rakyat, khususnya cerita rakyat Jambi," kata Kepala Bidang Pembudayaan Kegemaran Membaca, Promosi, Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi  Lusiana Luthfie di Jambi, Selasa.

Kegiatan itu merupakan upaya pemerintah melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi memberikan ruang kreasi dan untuk kemampuan bagi anak-anak yang gemar berinteraksi.

Melalui ajang tersebut, para pelajar mendapat kesempatan dan pengalaman berharga dalam mengapresiasi kemampuannya dalam sebuah kompetisi yang edukatif.

Pemenang juara dari lomba itu dipersiapkan untuk mengikuti ajang yang lebih tinggi lagi tingkat provinsi bahkan nasional.

"Ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh pemerintah kota Jambi tahun ini. Kita biasanya mengadakan di perpustakaan, namun tahun ini diadakan di Trans Studio Mini melalui sinergi yang kita jalin," katanya.

Kegiatan literasi tersebut bertujuan agar anak-anak terlatih membaca, mempraktikkan, kemudian memperagakan apa yang menjadi isi cerita.

Ia mengharapkan kegiatan itu bisa merangsang anak-anak apalagi anak-anak sekolah dasar yang memang tingkat kemampuan dalam ketanggapan materinya lebih cepat, bisa terus berkembang.

"Kita juga mengharapkan mendapatkan juara yang memang memang terbaik dari yang terbaik, kita persiapkan untuk tingkat provinsi dan nasional," katanya.

Sejumlah cerita rakyat Jambi yang diangkat para peserta dalam kegiatan itu antara lain kisah Rang Kayo Hitam, Sultan Thaha, Raden Mattaher serta beberapa kisah tokoh lainnya yang selama ini banyak dikisahkan di masyarakat.

Sejumlah siswa dan siswi yang tampil dengan mengenakan pakaian adat Melayu Jambi yakni pria dengan pakaian teluk belango dan lacaknya, serta peserta perempuan mengenakan pakaian adat dengan penutup kepala tekuluk.

Namun tidak sedikit yang tampil dengan pakaian seragam SD dan MI, putih dan merah serta ada juga yang mengenakan pakaian casual.

Selain itu ada juga 500 orang peserta ikut lomba Rangking 1 (satu) yang terdiri murid dan guru yang mewakili sekolah masing-masing dari 233 sekolah. 

Pewarta: Syarif Abdullah dan Melli Andani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022