Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa penurunan harga kopra yang terjadi tidak lepas dari fakta bahwa sejumlah harga komoditas dipengaruhi dan ditentukan oleh pasar internasional.
"Kopra ini kan komoditas yang harganya banyak ditentukan oleh internasional. Naik turunnya sebuah komoditas itu sulit diintervensi oleh pemerintah," kata Presiden.
Presiden mencontohkan hal serupa juga berlaku ketika pemerintah Indonesia tidak bisa mengintervensi saat harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) jatuh beberapa waktu lalu.
"Sama dengan CPO, sama seperti dulu waktu (harga) sawit jatuh, ya kita, karena itu komoditas internasional, kopra juga sama, karena masuknya sudah masuk ke pasar bebas," ujarnya.
Presiden mengaku bahwa pemerintah telah mendengar aspirasi para petani yang mengeluhkan jatuhnya harga komoditas kopra.
Menindaklanjuti hal itu, Kepala Negara berencana memeriksa lebih rinci permasalahan yang ada.
"Saya mau cek detail seperti apa problem-nya. Kalau pemerintah bisa mengintervensi, tapi pasar tidak bisa, mekanisme pasar tidak bisa diintervensi," katanya.
Kepala Negara juga menjelaskan bahwa harga sebuah komoditas selalu berubah baik mengalami kenaikan maupun penurunan. Menurutnya, harga kopra yang sedang turun juga dipengaruhi oleh situasi dunia yang tidak menentu.
"(Harga) komoditas itu ada yang naik, ada yang turun. Sekarang yang banyak naik (seperti) batu bara, CPO, nikel. Nah, ini pas kopranya turun tapi belum tentu nanti akan naik lagi karena memang situasi dunia tidak pasti," pungkas Presiden.
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022