Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan program Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (WARUNG NKRI) merupakan salah satu upaya Pemerintah merawat kebinekaan di Indonesia.

"Merawat kebinekaan ini bagian dari tugas kita semua agar memiliki ketahanan bangsa yang baik," kata Boy Rafli Amar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Boy mengatakan dalam upay mewujudkan Indonesia harmonis, BNPT terus mengajak semua pihak untuk merawat kebinekaan, salah satunya dengan mencegah penyebaran paham intoleran dan radikal yang dapat mengarah pada tindak pidana terorisme.

Merawat kebinekaan, lanjut Boy, harus terus disuarakan. Apalagi, Indonesia merupakan suatu bangsa dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta jiwa, 1.300 suku, dan enam agama yang disahkan negara, termasuk aliran kepercayaan.

Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) lulus tahun 1988 itu mengatakan kesadaran kolektif dalam membangun kebinekaan penting dilakukan terutama guna menjaga ideologi Pancasila agar tidak mudah dibajak paham yang menyimpang.

Alasannya, menurut Boy, ketika semua pihak sadar akan kewajiban menjaga semangat dan nilai kebinekaan, di saat bersamaan ideologi lain justru berusaha merongrong persatuan dan kesatuan bangsa.

"BNPT mengajak tokoh masyarakat dan generasi muda merawat kebinekaan agar ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila tidak mudah begitu saja membajak bangsa kita," kata mantan kepala Polda Papua itu.

Konsep WARUNG NKRI dirintis BNPT sejak akhir 2021 yang menjadi bagian dalam mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini dan meningkatkan kecintaan pada bangsa.

"Ini merupakan wujud nyata BNPT dalam melakukan pencegahan dini tindak pidana terorisme," imbuhnya.

Hingga saat ini, BNPT bersama sejumlah instansi telah mendirikan 19 WARUNG NKRI yang tersebar di berbagai provinsi. Terakhir, BNPT meresmikan Warung NKRI di Malang, Jawa Timur, bekerja sama dengan PT. Graha Agung Perkasa.

"BNPT berharap WARUNG NKRI jadi sarana edukasi masyarakat, terutama dalam menghadapi narasi-narasi yang hari ini masuk dari sosial media dengan begitu masif," ujar Boy Rafli Amar.

Pewarta: Muhammad Zulfikar

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022