Seorang kurir mendadak viral di media sosial karena meninggal diduga kelelahan saat mengantarkan paket. Meski bukan menjadi penyebab seseorang meninggal dunia mendadak, kelelahan yang berlebihan dapat memicu henti jantung jika orang tersebut memiliki riwayat penyakit jantung.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Dony Yugo, SpJP dari Pusat Jantung Nasional RS Harapan Kita mengatakan tanda-tanda tubuh harus istirahat tak bisa dianggap sepele guna menghindari hal-hal tidak diinginkan yang berisiko terhadap kesehatan.

"Misalnya dia sudah punya penyakit jantung, terus dia terlalu lelah, itu bisa memicu terjadinya henti jantung," kata Dony.

Ia mengatakan ada beberapa sinyal atau tanda dari tubuh yang mengharuskan seseorang segera beristirahat atau mengurangi beban aktivitasnya, mulai dari rasa tidak nyaman di dada, sesak, hingga jantung yang berdebar-debar.

"Kalau mulai sakit dadanya, merasa tidak nyaman di dada, lalu nafasnya ngos-ngosan, sesak, jantungnya berdebar-debar, harus waspada bahwa tubuh sudah capek," kata Dony saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Saat olahraga misalnya, Dony mengatakan seseorang harus segera beristirahat jika denyut nadi sudah melebihi batas. Adapun denyut nadi yang normal saat berolahraga berat adalah 220 dikurangi usia.

Sementara menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP(K) yang juga berpraktik di rumah sakit yang sama, menambahkan bahwa seseorang juga perlu melakukan latihan guna mengenali sinyal tubuh yang mengharuskannya beristirahat.

Menurut Dicky, latihan tersebut dapat dilakukan dengan rutin berolahraga. Ia mengatakan bahwa dengan rutin berolahraga, seseorang dapat dengan mudah melakukan penilaian jika terjadi perubahan dalam kemampuan fisik.

"Contohnya, jika Anda olahraga teratur misalnya jogging satu jam sehari, lalu tiba-tiba setengah jam aja sudah capek banget. Atau, kita biasa naik tangga tiga lantai di kantor dan tidak apa-apa, ini satu lantai aja sudah enggak sanggup. Itulah yang jadi alarm. Tapi bagi orang yang malas, enggak pernah jogging atau bersepeda atau berolahraga lainnya, enggak pernah naik tangga, bagaimana dia tahu kalau dia ada perubahan di tubuhnya yang sebenarnya itu adalah alarm?," kata dia.

Ia pun mengingatkan bahwa durasi olahraga yang dianjurkan adalah minimal 30 menit sehari dan dilakukan minimal tiga kali dalam seminggu.

"Artinya, kalau lima hari dalam seminggu dan lebih dari 30 menit misalnya sejam sehari, itu lebih optimal. Jadi, jangan selalu ambil yang minimal kalau bisa," ujarnya.

 

Pewarta: Suci Nurhaliza

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023