Bupati Kabupaten Merangin, Jambi Mashuri bersama Gubernur Jambi Al Haris ikuti Festival Bantai Adat Sedekah Negeri di Tabir, Sabtu, dalam rangka menyambut Ramadhan 1444 H,

Festival Bantai Adat Sedekah Negeri tersebut, merupakan agenda tahunan warga Tabir sebelum Ramadhan dengan memotong ratusan hewan ternak secara serentak dalam satu kawasan di Lapangan Dusun Baru Rantau Panjang Tabir.

"Bantai Adat ini merupakan kegiatan warisan dari para leluhur kita yang wajib kita teruskan. Alhamdulillah kegiatan ini sudah tercatat secara nasional di Kementerian Pendidikan RI dengan bukti sertifikat yang sudah kita terima," ujar Bupati.

Untuk itu warisan tanpa benda ini patut dilestarikan, nilai-nilai leluhur ini terus dijaga dengan baik, sehingga akan terus berlanjut sampai ke anak cucu, memahami adat istiadat budaya Tabir.

Bantai Adat Sedekah Negeri juga sebagai ajang silaturahmi berkumpulnya berbagai elemen masyarakat dari berbagai golongan, satu akidah berkumpul bergembira dalam menyongsong datangnya Ramadhan.

"Menyambut Ramadhan memang harus bersukaria dan bergembira. Saya bangga suasana Bantai Adat ini lebih dari Lebaran, anak-anak baju baru bergembira meramaikan pemotongan  kerbau dan sapi," kata Bupati.

Bupati minta bantai Adat Sedekah Negeri terus dimeriahkan, tahun depan bisa dua ratus atau tiga ratus kerbau yang disembelih serentak, sehingga bisa memecahkan rekor MURI dan menjadi acara langka satu-satunya di Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris mengatakan Bantai Adat Sedekah Bumi merupakan acara masyarakat 60 Segala Batin. Sertifikat Warisan Tak Benda untuk Bantai Adat Sekah Negeri dan Silek Panyudon, sudah diterima.

"Ini artinya Bantai Adat Sedekah Negeri sebagai warisan nenek moyang kito, wajib kito jago tentunya. Mudah-mudahan ke depan acara Bantai Adat ini tambah ramai, tadi sangat ramai sekali Alhamdulillah," ujar Gubernur Jambi.

Hal senada juga dikatakan gubernur, agar masyarakat 60 Segala Batin terus melestarikan budaya nenek moyang itu, sampai ke anak cucu. Apa yang sudah dibuat orang tua terdahulu dipahami, sehingga generasi muda hidup memegang tradisi adat.

Pada kesempatan itu, warga minta gubernur bisa membangun turap sebagai penyangga tebing dan membangun lantai goblok, di lapangan lokasi pembantaian ternak tersebut. Permintaan itu dipenuhi oleh gubernur Jambi.

 

Pewarta: Riski Apriyani

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023