Gubernur Jambi Al Haris menerima penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo pada acara Pembukaan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) XVI/2023 di Padang, Sumatera Barat, Sabtu.
Penghargaan itu diberikan karena dianggap Al Haris mampu membawa Provinsi Jambi meraih capaian target pembangunan sektor pertanian dan perkebunan.
Penghargaan diserahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada acara Penas KTNA yang dibuka secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
Usai mengikuti kegiatan penyerahan penghargaan, Al Haris menyampaikan bahwa penghargaan yang diterima itu lebih tepat diberikan kepada masyarakat Jambi khususnya petani dan stakeholder bidang pertanian.
“Melalui prestasi penghargaan tersebut kita bisa membangkitkan semangat para petani dan jajaran pertanian di Provinsi Jambi terus meningkatkan produksi pertanian, khususnya pertanian tanaman pangan,” katanya.
Gubernur Jambi juga mengungkap, sektor pertanian bisa bertahan dan bahkan mampu melebihi target di tengah penurunan sektor lain sebagai dampak pandemi COVID-19.
“Pemerintah ingin menguatkan kembali sektor pertanian menjadi primadona dan tidak asing lagi bagi masyarakat Jambi karena mayoritas masyarakat kita adalah petani,” kata Al Haris.
Satyalancana Wirakarya adalah tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada para warganya yang telah memberikan darma bakti yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dapat menjadi teladan bagi orang lain.
Presiden Jokowi dalam amanat yang disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta kepada seluruh kepala daerah, baik gubernur, bupati dan wali kota fokus dalam mendukung pembangunan dan pengembangan pertanian di daerahnya.
Menurut Presiden, tema Penas 2023 "Memantapkan penguatan potensi dan posisi tawar komoditi lokal untuk mewujudkan kemandirian pangan berkelanjutan menuju Indonesia lumbung pangan dunia 2045", untuk saat ini sangat tepat dan relevan.
"Dukungan kita kepada petani dan nelayan dalam pengembangan pangan lokal untuk menghasilkan pangan beragam dalam negeri, terutamanya dalam mengatasi perubahan iklim dan krisis pangan global dengan memanfaatkan potensi dan kearifan lokal," jelasnya.
Presiden mengakui untuk memenuhi pangan dalam kondisi tidak normal akibat pandemi COVID-19 petani dan nelayan telah membuktikan Indonesia telah menghasilkan pangan untuk kebutuhan sendiri.
"Kita patut bangga kepada petani dan nelayan yang telah mampu menyelenggarakan Penas KTNA yang dihadiri 28 ribu lebih petani dan nelayan, dan petani hutan dari 37 provinsi seluruh Indonesia, serta stakeholder sektor pertanian, kelautan, perikanan dan kehutanan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023