Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan pendampingan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pertanian agar bisa mencapai pasar ekspor komoditas pertanian.
Dia meminta setiap daerah terus mengembangkan produk unggulan berkualitas ekspor, menumbuhkan eksportir baru, dan menambah mitra dagang luar negeri melalui kerja sama bilateral dengan dibantu perwakilan RI.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan pelepasan ekspor komoditas pertanian senilai Rp12,45 triliun ke 176 negara. Komoditas yang dilepas pada acara bertajuk Merdeka Ekspor tersebut, di antaranya buah durian, jahe, susu, dan telur.
Ma'ruf Amin menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya pelepasan produk ekspor tersebut. Menurut dia, pelepasan ekspor menandakan bahwa komoditas pertanian yang dimiliki Indonesia memiliki kualitas bagus dan layak untuk diterima pasar global.
"Patut kita syukuri, selain menyediakan pangan bagi rakyat Indonesia, beberapa komoditas unggulan juga dapat memasok pasar ekspor ke berbagai negara tetangga. Saya menerima laporan volume ekspor pertanian telah mencapai 21,2 juta ton hingga Juni 2023, menurut data BPS (Badan Pusat Statistik)," kata Ma'ruf Amin.
Dia pun mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian yang telah melakukan pendampingan berupa bimbingan teknis dan percepatan pelayanan sehingga akselerasi ekspor pertanian dapat terwujud. Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada para petani, pelaku usaha, juga seluruh pemangku kepentingan terkait lainnya di bidang pertanian.
Ma'ruf Amin berharap pendampingan dan kolaborasi antarpemangku kepentingan dapat terus ditingkatkan, sehingga petani dapat meningkatkan kapasitasnya untuk menghasilkan berbagai komoditas pertanian berkualitas dan berorientasi ekspor.
"Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan atas konsistensi dan kontribusinya dalam pembangunan sektor pertanian," jelasnya.
Ke depan, dia pun meminta agar produk ekspor pertanian dapat didominasi dengan produk hilir siap pakai yang memiliki nilai tambah lebih tinggi, salah satunya melalui produk-produk UMKM dan SDM pertanian.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut pelepasan ekspor itu merupakan bukti bahwa sektor pertanian sangat strategis dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Dia mengatakan Kementan secara konsisten melakukan pembinaan terhadap UMKM produk pertanian sehingga bisa bersaing di pasar global.
"Bersama dengan instansi terkait terus melakukan pendampingan sehingga produk UMKM sektor pertanian dapat memenuhi persyaratan negara luar," kata Syahrul.
Dia juga menegaskan meski ekspor terus ditingkatkan, ketersediaan pangan di dalam negeri menjadi hal utama yang harus dipastikan. Meski ada ancaman El Nino, Syahrul mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah agar ketersediaan pangan strategis tetap terjaga.
"Komoditas yang kami ekspor saat ini adalah komoditas non-12 bahan pokok dan dibutuhkan oleh negara lain. Alhamdulillah dari apa yang sudah kami validasi di lapangan, 12 komoditas strategis kami aman. Meski demikian kami tidak boleh lengah, tetap waspada," imbuhnya.
Sebagai informasi, melalui pendampingan dan pelayanan yang selama ini dilakukan Kementerian Pertanian, ekspor pertanian terbukti meningkat signifikan meski[un pandemi COVID-19 disertai dengan ketegangan politik terjadi di sejumlah negara.
Pada tahun 2020, ekspor pertanian mampu mencapai Rp451,77 triliun atau meningkat 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai Rp390,16 triliun. Begitu juga pada tahun 2021, ekspor pertanian tercatat mengalami peningkatan menjadi Rp616,35 triliun atau meningkat 36,43 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan pada tahun 2022, ekspor pertanian mencapai Rp658,18 triliun atau meningkat 6,79 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya dan tahun hingga kini ekspor pertanian diprediksi meningkat, di mana realisasi ekspor pertanian periode Januari-Juni 2023 tercatat mencapai Rp260,33 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023