Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi memberikan pendampingan psikologis bagi mahasiswa korban perundungan yang beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial.
"Kami telah memberikan pendampingan psikologis bagi mahasiswa yang menjadi korban perundungan untuk memastikan bahwa kesehatan mental mahasiswa kami tidak terganggu atas kejadian tersebut," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN STS Jambi Bahrul Ulum di Jambi, Selasa.
Dia mengatakan bahwa pendampingan psikologis tersebut untuk memastikan tidak ada trauma terhadap korban perundungan serta memberikan rasa nyaman, aman dan memulihkan kembali semangat mahasiswa. Adapun pendampingan psikologis itu diberikan langsung oleh Fakultas Dakwah UIN Jambi.
Sebelumnya sempat viral di media sosial video dugaan perundungan yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Jambi saat berada di lift kampus.
Terkait hal itu UIN STS Jambi juga telah membuat klarifikasi bahwa permasalahan tersebut sudah diselesaikan dengan mempertemukan pelaku dan korban. Pelaku sudah menyatakan permohonan maaf atas perilakunya dan berjanji tidak akan melakukan hal yang sama.
Ia mengatakan bahwa pihak kampus sudah meminta keterangan pelaku dan korban. Didapatkan informasi tidak terjadi tindakan kekerasan secara verbal kepada korban. Pelaku berniat memainkan lift kampus dengan menekan tombol pada lift dan memainkan sensor pada pintu, sehingga membahayakan korban yang saat itu berada dalam lift bersama rekannya.
Atas kejadian itu, Bahrul mengingatkan kepada mahasiswa untuk lebih bijak dalam menggunakan sarana prasarana yang ada di kampus dengan tidak melakukan tindakan yang mengganggu kenyamanan dan keselamatan, baik diri sendiri maupun orang lain.
Sementara itu, mahasiswa korban perundungan mengaku bahwa ia mendapatkan dukungan dari pihak UIN Jambi dengan memberikan pendampingan psikologis kepada dirinya.
"Tentunya sesuai dengan surat yang telah beredar, pihak kampus selalu mendampingi psikologis saya, bahkan dari awal permasalahan itu mereka juga memastikan kesehatan mental dan ketenangan saya di lingkungan hingga saat ini," katanya.
Dia mengaku saat ini kesehatan mental dan psikisnya tidak terganggu dengan kejadian tersebut, karena telah mendapatkan pendampingan dari psikolog kampus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
"Kami telah memberikan pendampingan psikologis bagi mahasiswa yang menjadi korban perundungan untuk memastikan bahwa kesehatan mental mahasiswa kami tidak terganggu atas kejadian tersebut," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN STS Jambi Bahrul Ulum di Jambi, Selasa.
Dia mengatakan bahwa pendampingan psikologis tersebut untuk memastikan tidak ada trauma terhadap korban perundungan serta memberikan rasa nyaman, aman dan memulihkan kembali semangat mahasiswa. Adapun pendampingan psikologis itu diberikan langsung oleh Fakultas Dakwah UIN Jambi.
Sebelumnya sempat viral di media sosial video dugaan perundungan yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Jambi saat berada di lift kampus.
Terkait hal itu UIN STS Jambi juga telah membuat klarifikasi bahwa permasalahan tersebut sudah diselesaikan dengan mempertemukan pelaku dan korban. Pelaku sudah menyatakan permohonan maaf atas perilakunya dan berjanji tidak akan melakukan hal yang sama.
Ia mengatakan bahwa pihak kampus sudah meminta keterangan pelaku dan korban. Didapatkan informasi tidak terjadi tindakan kekerasan secara verbal kepada korban. Pelaku berniat memainkan lift kampus dengan menekan tombol pada lift dan memainkan sensor pada pintu, sehingga membahayakan korban yang saat itu berada dalam lift bersama rekannya.
Atas kejadian itu, Bahrul mengingatkan kepada mahasiswa untuk lebih bijak dalam menggunakan sarana prasarana yang ada di kampus dengan tidak melakukan tindakan yang mengganggu kenyamanan dan keselamatan, baik diri sendiri maupun orang lain.
Sementara itu, mahasiswa korban perundungan mengaku bahwa ia mendapatkan dukungan dari pihak UIN Jambi dengan memberikan pendampingan psikologis kepada dirinya.
"Tentunya sesuai dengan surat yang telah beredar, pihak kampus selalu mendampingi psikologis saya, bahkan dari awal permasalahan itu mereka juga memastikan kesehatan mental dan ketenangan saya di lingkungan hingga saat ini," katanya.
Dia mengaku saat ini kesehatan mental dan psikisnya tidak terganggu dengan kejadian tersebut, karena telah mendapatkan pendampingan dari psikolog kampus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023