Harga emas berjangka pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) turun seiring kenaikan indeks dolar AS.
Tak lama setelah perdagangan emas ditutup, pertemuan kebijakan moneter The Fed berakhir dan bank sentral AS itu mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 5,25 persen hingga 5,5 persen.
The Fed mengindikasikan bahwa perekonomian AS berkembang dengan kecepatan yang kuat pada kuartal ketiga dan perolehan lapangan kerja telah moderat namun tetap kuat.
Dengan inflasi yang tetap tinggi, The Fed tetap mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih jauh, dikutip dari Xinhua.
Data ekonomi yang dirilis Rabu (1/11/2023) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa pemberi kerja di AS mencatat 9,6 juta lowongan pekerjaan pada September, naik dari 9,5 juta pada Agustus dan itu merupakan tanda bahwa pasar kerja AS tetap kuat bahkan ketika The Fed berupaya untuk mendinginkan perekonomian.
Indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) S&P Global AS berada pada angka 50 pada Oktober, menandai pertumbuhan bulan kedua dan mengakhiri periode kontraksi manufaktur selama lima bulan.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pengeluaran AS untuk proyek konstruksi naik 0,4 persen pada bulan September menjadi hampir 2 triliun dolar AS, sejalan dengan ekspektasi pasar.
Automated Data Processing Inc melaporkan bahwa perusahaan-perusahaan AS menambah 113.000 pekerja pada Oktober, lebih tinggi dari 89.000 pekerja pada September namun di bawah perkiraan 130.000 pekerja.
Indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) lebih buruk dari perkiraan sebesar 46,7 persen pada Oktober, turun dari 49 persen pada September.
Sementara itu, laporan pekerjaan bulanan AS akan dirilis pada Jumat (3/11/2023).
Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Desember ditutup turun 16,2 sen atau 0,71 persen ke 22,79 dolar AS per ounce. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup turun 14,5 dolar AS atau 1,53 persen ke 930,4 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023