Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengingatkan jajarannya turut berperan aktif dalam menyukseskan Pemilihan umum (Pemilu) 2024 berjalan aman dan damai, mengedepankan netralitas, serta menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani.
 
"ASN Kejaksaan juga harus menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani masing-masing karena tidak ada arahan apapun dan bebas menentukan pilihan," kata Burhanuddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
 
Selain itu, Burhanuddin juga mengimbau agar jajaran Kejaksaan sampai ke tingkat paling bawah memanfaatkan Posko Pemilu untuk membuat laporan yang cepat, tepat dan akurat dengan data faktual yang ada di masing-masing daerah pemilihan.
 
Laporan tersebut, kata dia, untuk memudahkan pimpinan Kejaksaan dalam mengambil langkah-langkah strategis dan antisipatif bila ada permasalahan di lapangan.
 
Mendekati hari pemilihan tanggal 14 Februari, Burhanuddin mengingatkan jajaran dan juga masyarakat untuk memilih dengan menggunakan hati nurani dan dengan berbagai pertimbangan.
 
Orang nomor satu di Kejaksaan RI tersebut berpesan agar masyarakat tidak menyia-nyiakan hak pilihnya hanya lima tahun sekali. Karena, sekecil apapun suaranya, akan menentukan masa depan bangsa Indonesia.
 
"Kita berharap dengan berbagai kesiapan aparatur negara termasuk Kejaksaan dapat menjadikan pemilu ini berjalan jujur, adil dan yang paling terpenting adalah damai," kata Burhanuddin.
 
Burhanuddin optimistis dengan kematangan masyarakat Indonesia saat ini, sudah pasti pelaksanaan pemilu akan berjalan aman dan damai.
 
Hal ini, kata dia, terbukti dengan minimnya pelanggaran pemilu selama dalam proses kampanye dan debat pasangan calon.
 
Kondisi ini, lanjut dia, harus terus dijaga sampai mengantarkan Indonesia mendapatkan pemimpin baru.
“Sikap Netral yang saya sampaikan di setiap kesempatan tidak lain untuk menjaga marwah Institusi Kejaksaan yang independen sebagai penegak hukum dan responsif dalam menghadapi segala persoalan terkait dengan proses Pemilu yang sedang berjalan,” ujar Buhanuddin.

Tidak hanya itu, Burhanuddin juga mengingatkan jajaran Kejaksaan bijak dalam menggunakan sosial media dengan mengendalikan diri untuk tidak like, komentar, merepost apalagi membuat status terkait dengan pemilu atas salah satu pasangan calon.
 
Dia menekankan agar jangan sampai karena berbeda pilihan membuat saling bermusuhan, sentimen apalagi sampai beradu fisik. Setiap pihak harus menyakini bahwa siapapun yang akan terpilih adalah yang terbaik untuk negara.
Adapun pimpinan Kejaksaan telah menyiapkan prosedur dan langkah-langkah antisipasi penanganan Pemilu 2024, bahkan konsultasi yang disediakan langsung dipimpin oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) setiap saat dan setiap hari, sebagaimana bersamaan dengan pelaksanaan ekspose Restorative Justice
 
Begitu juga dengan jajaran Intelijen Kejaksaan bertugas mengantisipasi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dalam proses pemilu di seluruh Indonesia.
 
Burhanuddin menekankan kepada jajaran Jamintel agar laporan-laporan dari masyarakat segera ditindaklanjuti dengan melakukan deteksi dini kerawanan pelaksanaan Pemilu, memetakan potensi dan gejala yang dapat mengganggu proses demokratisasi.
 
Hal yang terpenting, lanjut dia, adalah laporan Real Time harus diterima segera, baik mengenai proses maupun hasil dari pelaksanaan pemilu di seluruh Indonesia. Serta melakukan pemantauan yang efektif dan gerakkan semua elemen Adhyaksa untuk memberikan informasi se-akurat mungkin.
“Saya akan memantau semua proses yang saudara kerjakan semua dalam setiap tahapan. Niscaya kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum akan semakin bertambah,” kata Burhanuddin.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024