TNI Angkatan Udara bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania (RJAF) menerjunkan bantuan dari rakyat Indonesia langsung ke Gaza dari pesawat C-130 J Super Hercules TNI AU yang terbang di atas wilayah Gaza, Palestina, Selasa.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, Selasa, menjelaskan sebanyak 20 paket bantuan berupa makanan, air mineral, dan obat-obatan dengan berat masing-masing 160 kilogram diangkut pesawat C-130 J Super Hercules (A-1340) TNI AU dari Pangkalan Udara King Abdullah II di Zarqa, Yordania, menuju titik penerjunan di bagian selatan Gaza.
Bantuan itu kemudian diterjunkan dari udara (airdrop) dengan metode penerjunan low-cost low-altitude (LCLA) pada pukul 12.50 waktu setempat, sementara pesawat lepas landas dari Pangkalan Udara King Abdullah II pada pukul 11.36 waktu setempat.
Pesawat itu kemudian mendarat di Pangkalan Udara King Abdullah II pada 13.47 waktu setempat.
"Alhamdulillah, terima kasih atas kerja sama semua pihak yang terlibat dalam kolaborasi yang baik antara TNI dan tentara Yordania ini," kata Komandan Satuan Tugas Misi Pengiriman Bantuan ke Gaza, Palestina, Kolonel Pnb Noto Casnoto sebagaimana dikutip dari siaran resmi Kemhan RI.
Tidak mudah bagi TNI AU untuk menerjunkan bantuan dari rakyat Indonesia langsung ke Gaza karena ada perizinan yang cukup rumit mengingat Indonesia dan Israel tidak mempunyai hubungan diplomatik.
Oleh karena itu, kerja sama dengan Yordania sangat krusial karena negara itu wilayahnya berbatasan dengan Palestina dan Israel, dan Yordania memiliki hubungan diplomatik dengan kedua negara itu.
Perintah untuk menerjunkan bantuan langsung ke Gaza pertama kali disampaikan Presiden RI Joko Widodo pada 8 Maret 2024, yang menyebut Indonesia merupakan salah satu negara yang diberikan kesempatan untuk mengirimkan bantuannya langsung ke Gaza.
Perintah itu kemudian ditindaklanjuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang langsung menghubungi Raja Yordania Abdullah II melalui sambungan telepon. Prabowo menyampaikan keinginan Presiden Jokowi kepada Raja Abdullah.
Raja Abdullah, yang merupakan sahabat lama Prabowo, kemudian mengutus Duta Besar Yordania untuk Indonesia Sudqi Al Omoush untuk menemui Prabowo di kantornya, Kementerian Pertahanan RI, dan menyerahkan langsung undangan berpartisipasi dalam operasi penerjunan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari udara.
"Indonesia mengakui persahabatan abadi dengan Yordania karena kedua negara tetap berkomitmen untuk memupuk perdamaian dunia, khususnya di Timur Tengah dan meningkatkan kerja sama bilateral untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama," kata Prabowo dalam pertemuannya dengan utusan dari Yordania.
Satgas Misi Pengiriman Bantuan ke Gaza TNI AU pun berangkat dengan pesawat angkut C-130 J Super Hercules dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 29 Maret 2024. Satgas itu dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto, yang sehari-hari berdinas sebagai Komandan Wing I Lanud Halim Perdanakusuma.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan tiga kepala staf hadir langsung di Halim melepas keberangkatan satgas yang beranggotakan 27 personel.
Dalam pesawat itu, ada 900 payung udara orang (PUO) dan 50 payung udara barang (PUB) yang disiapkan untuk menerjunkan bantuan.
Indonesia sejauh ini menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang menerjunkan bantuannya langsung ke Gaza setelah Singapura.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, Selasa, menjelaskan sebanyak 20 paket bantuan berupa makanan, air mineral, dan obat-obatan dengan berat masing-masing 160 kilogram diangkut pesawat C-130 J Super Hercules (A-1340) TNI AU dari Pangkalan Udara King Abdullah II di Zarqa, Yordania, menuju titik penerjunan di bagian selatan Gaza.
Bantuan itu kemudian diterjunkan dari udara (airdrop) dengan metode penerjunan low-cost low-altitude (LCLA) pada pukul 12.50 waktu setempat, sementara pesawat lepas landas dari Pangkalan Udara King Abdullah II pada pukul 11.36 waktu setempat.
Pesawat itu kemudian mendarat di Pangkalan Udara King Abdullah II pada 13.47 waktu setempat.
"Alhamdulillah, terima kasih atas kerja sama semua pihak yang terlibat dalam kolaborasi yang baik antara TNI dan tentara Yordania ini," kata Komandan Satuan Tugas Misi Pengiriman Bantuan ke Gaza, Palestina, Kolonel Pnb Noto Casnoto sebagaimana dikutip dari siaran resmi Kemhan RI.
Tidak mudah bagi TNI AU untuk menerjunkan bantuan dari rakyat Indonesia langsung ke Gaza karena ada perizinan yang cukup rumit mengingat Indonesia dan Israel tidak mempunyai hubungan diplomatik.
Oleh karena itu, kerja sama dengan Yordania sangat krusial karena negara itu wilayahnya berbatasan dengan Palestina dan Israel, dan Yordania memiliki hubungan diplomatik dengan kedua negara itu.
Perintah untuk menerjunkan bantuan langsung ke Gaza pertama kali disampaikan Presiden RI Joko Widodo pada 8 Maret 2024, yang menyebut Indonesia merupakan salah satu negara yang diberikan kesempatan untuk mengirimkan bantuannya langsung ke Gaza.
Perintah itu kemudian ditindaklanjuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang langsung menghubungi Raja Yordania Abdullah II melalui sambungan telepon. Prabowo menyampaikan keinginan Presiden Jokowi kepada Raja Abdullah.
Raja Abdullah, yang merupakan sahabat lama Prabowo, kemudian mengutus Duta Besar Yordania untuk Indonesia Sudqi Al Omoush untuk menemui Prabowo di kantornya, Kementerian Pertahanan RI, dan menyerahkan langsung undangan berpartisipasi dalam operasi penerjunan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari udara.
"Indonesia mengakui persahabatan abadi dengan Yordania karena kedua negara tetap berkomitmen untuk memupuk perdamaian dunia, khususnya di Timur Tengah dan meningkatkan kerja sama bilateral untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama," kata Prabowo dalam pertemuannya dengan utusan dari Yordania.
Satgas Misi Pengiriman Bantuan ke Gaza TNI AU pun berangkat dengan pesawat angkut C-130 J Super Hercules dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 29 Maret 2024. Satgas itu dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto, yang sehari-hari berdinas sebagai Komandan Wing I Lanud Halim Perdanakusuma.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan tiga kepala staf hadir langsung di Halim melepas keberangkatan satgas yang beranggotakan 27 personel.
Dalam pesawat itu, ada 900 payung udara orang (PUO) dan 50 payung udara barang (PUB) yang disiapkan untuk menerjunkan bantuan.
Indonesia sejauh ini menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang menerjunkan bantuannya langsung ke Gaza setelah Singapura.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024