Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa Bripka Joko Hadi Aprianto, Bintara Polsek Samarinda Hulu, Kalimantan Timur, yang juga seorang penggali kubur untuk masyarakat bisa menjadi contoh baik bagi personel Korps Bhayangkara.
"Tolong niat baik ini diturunkan bukan hanya ke anak-anakmu (Bripka Joko) saja, tetapi juga ke rekanmu yang lain. Terus menjadi polisi yang baik," kata Jenderal Sigit melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Jenderal Sigit mengatakan bahwa Bripka Joko harus terus konsisten menjadi polisi yang baik dan melayani masyarakat semampunya.
Sigit juga menyampaikan bahwa kebaikan Bripka Joko bisa menjadi contoh bagi seluruh personel Korps Bhayangkara di seluruh Indonesia.
Kapolri memberikan perhatian langsung sekaligus mengapresiasi niat baik Bripka Joko yang sering menggali kubur untuk masyarakat secara sukarela selama kurang lebih 23 tahun.
Saat bertemu di Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (9/9), Kapolri berbincang dan mendengarkan pengalaman langsung dari Bripka Joko yang memutuskan untuk menjadi tukang gali kubur selain bertugas sebagai personel kepolisian.
"Kamu kan sekarang polisi dan sampai sekarang terus berlanjut menggali kubur, apa yang ada di hatimu saat ikut membantu melaksanakan gali kubur. Niatmu apa?" tanya Kapolri saat bertemu Bripka Joko.
Bripka Joko menyatakan bahwa pekerjaannya sebagai penggali kuburan merupakan kegiatan dia selama puluhan tahun, dan awalnya untuk mencari rezeki, namun kini ia ikhlas untuk beramal karena telah mempunyai pekerjaan tetap sebagai anggota Polri.
"Izin jenderal kalau dahulu buat mencari rezeki kalau sekarang untuk amal. Karena setiap bulan, mohon izin pasti nombok. Karena untuk orang tidak mampu saya gratiskan, tapi saya tetap gaji karyawan," jawab Bripka Joko.
Setelah mendengarkan pengalaman dan cerita dari Bripka Joko, Kapolri menyatakan bahwa membantu masyarakat dengan menjadi tukang gali kubur merupakan niat yang sangat mulia.
Di sisi lain, Kapolri sempat menyinggung sekolah perwira kepada Bripka Joko. Namun, ketika hendak ditawarkan, Bripka Joko lebih memilih perluasan area makam untuk kebutuhan masyarakat luas.
"Sudah sekolah belum. Mau sekolah perwira?" tanya Sigit.
Namun Bripka Joko menginginkan penambahan areal makam karena saat ini sudah semakin sedikit.
Terkait dengan keinginan Bripka Joko, Sigit berharap hal ini dikomunikasikan kepada pihak terkait soal rencana perluasan lahan area makam. Mengingat, saat ini, semakin terbatas karena sudah mulai penuh.
"Ini nanti dibantu dikomunikasikan ya," kata Kapolri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
"Tolong niat baik ini diturunkan bukan hanya ke anak-anakmu (Bripka Joko) saja, tetapi juga ke rekanmu yang lain. Terus menjadi polisi yang baik," kata Jenderal Sigit melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Jenderal Sigit mengatakan bahwa Bripka Joko harus terus konsisten menjadi polisi yang baik dan melayani masyarakat semampunya.
Sigit juga menyampaikan bahwa kebaikan Bripka Joko bisa menjadi contoh bagi seluruh personel Korps Bhayangkara di seluruh Indonesia.
Kapolri memberikan perhatian langsung sekaligus mengapresiasi niat baik Bripka Joko yang sering menggali kubur untuk masyarakat secara sukarela selama kurang lebih 23 tahun.
Saat bertemu di Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (9/9), Kapolri berbincang dan mendengarkan pengalaman langsung dari Bripka Joko yang memutuskan untuk menjadi tukang gali kubur selain bertugas sebagai personel kepolisian.
"Kamu kan sekarang polisi dan sampai sekarang terus berlanjut menggali kubur, apa yang ada di hatimu saat ikut membantu melaksanakan gali kubur. Niatmu apa?" tanya Kapolri saat bertemu Bripka Joko.
Bripka Joko menyatakan bahwa pekerjaannya sebagai penggali kuburan merupakan kegiatan dia selama puluhan tahun, dan awalnya untuk mencari rezeki, namun kini ia ikhlas untuk beramal karena telah mempunyai pekerjaan tetap sebagai anggota Polri.
"Izin jenderal kalau dahulu buat mencari rezeki kalau sekarang untuk amal. Karena setiap bulan, mohon izin pasti nombok. Karena untuk orang tidak mampu saya gratiskan, tapi saya tetap gaji karyawan," jawab Bripka Joko.
Setelah mendengarkan pengalaman dan cerita dari Bripka Joko, Kapolri menyatakan bahwa membantu masyarakat dengan menjadi tukang gali kubur merupakan niat yang sangat mulia.
Di sisi lain, Kapolri sempat menyinggung sekolah perwira kepada Bripka Joko. Namun, ketika hendak ditawarkan, Bripka Joko lebih memilih perluasan area makam untuk kebutuhan masyarakat luas.
"Sudah sekolah belum. Mau sekolah perwira?" tanya Sigit.
Namun Bripka Joko menginginkan penambahan areal makam karena saat ini sudah semakin sedikit.
Terkait dengan keinginan Bripka Joko, Sigit berharap hal ini dikomunikasikan kepada pihak terkait soal rencana perluasan lahan area makam. Mengingat, saat ini, semakin terbatas karena sudah mulai penuh.
"Ini nanti dibantu dikomunikasikan ya," kata Kapolri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024